Kamis, 07 Mei 2015

Pengangkatan (RAPTURE) , Pembangunan BAIT ALLAH (YHWH) ke-3 , DOME of the ROCK , Masjid AL AQSA


Untuk kedatangan-Nya yang ke-dua kali Tuhan memberikan tanda bagi “orang-orang dekat-Nya.” Melalui Alkitab, Tuhan menuliskan segala tanda-tanda kedatangan-Nya agar Gereja (sebagai mempelai wanita-Nya) bersiap-siap menyambut kedatangan Mempelai Pria-nya, yaitu Kristus. Ada dua tanda yang Tuhan berikan bagi Gereja-Nya:
I.          Tanda Umum (Mat 24:5-14)
II.         Tanda spesifik :
•          Pemulihan Israel, yaitu kembalinya orang-orang Yahudi dari seluruh dunia ke tanah air mereka di Israel dan mendirikan kembali negara Israel (lihat Buletin Doa edisi 130)
•          Pemulihan Romawi, yaitu bersatunya negara-negara Eropa (kekaisaran Romawi modern) menjadi satu kekuatan dunia (lihat Buletin Doa edisi 131-132).
•          Persiapan pembangunan Bait Allah ke-3. (akan dibahas pada edisi ini)
Mengapa pembangunan Bait Allah ke-3 merupakan tanda kedatangan Tuhan Yesus kedua kali? Simak penjelasan berikut ini ...

Antikris akan menyatakan diri sebagai Allah di Bait Allah
“Janganlah kamu memberi dirimu disesatkan orang dengan cara yang bagaimanapun juga! Sebab sebelum Hari itu haruslah datang dahulu murtad dan haruslah dinyatakan dahulu manusia durhaka, yang harus binasa, yaitu lawan yang meninggikan diri di atas segala yang disebut atau yang disembah sebagai Allah. Bahkan ia duduk di Bait Allah dan mau menyatakan diri sebagai Allah.” (II Tesalonika 2:3-4)
Saudara, setelah pengangkatan / rapture terjadi, Antikris akan muncul dan akan menyatakan diri sebagai Mesias, dan ia akan memasuki Bait Allah, duduk di tempat kudus-Nya dan menyatakan diri sebagai Allah. Itulah cita-cita iblis dari semula, yaitu ingin menjadi sama seperti Allah, duduk di takhta-Nya dan disembah oleh seluruh ciptaan Allah. Akhir zaman adalah satu-satunya kesempatan bagi iblis untuk melaksanakan keinginannya untuk “menjadi Tuhan,” sebab pada saat 7 tahun masa kesusahan besar segala penghalang (yaitu Roh Kudus dan Gereja-Nya) sudah tidak ada lagi (karena sudah diangkat dalam pengangkatan, II Tes 2:7-8a) sehingga iblis dapat melaksanakan segala rencana jahatnya itu melalui Antikris.
Sebenarnya sudah dua kali iblis berencana untuk duduk di takhta Allah dan ingin menyamai yang Maha Tinggi. Pertama, pada waktu iblis sebagai malaikat Tuhan bernama Lucifer, ia hendak duduk di takhta Allah (Yes 14:12-14), dan oleh karena niatnya itu Lucifer dilemparkan dari surga ke bumi menjadi iblis seperti sekarang ini. Kedua, adalah pada saat pertengahan 7 tahun masa kesusahan besar iblis kembali ingin duduk di takhta Allah di surga, ia dan segenap bala tentara iblis akan menyerang surga, berharap dapat merebut takhta Allah dan menyatakan diri sebagai Allah, namun belum juga sampai ke surga, Mikhael beserta malaikat-malaikatnya menghadang iblis, dan terjadilah peperangan. Dalam peperangan yang tidak seimbang itu iblis tidak dapat bertahan dan dilemparkan ke bumi lagi (Why 12:6-9). Di bumi iblis sangat marah terhadap seluruh penduduk dunia, terutama ia sangat marah terhadap orang Israel dan orang-orang Kristen tertinggal sebagai umat-umat pilihan Allah.
Oleh karena gagal duduk di tempat kudus-Nya di surga untuk kedua kalinya, Iblis -- melalui Antikris -- akhirnya melaksanakan niatnya itu di bumi. Antikris datang ke Yerusalem di Israel, sebab di Israel terdapat tempat takhta Allah di bumi, yaitu Bait Allah-nya orang Israel, lalu ia masuk dan menyatakan dirinya sebagai Allah di situ.
Bait Allah akan dibangun... Pasti dibangun
Dengan masuknya Antikris ke dalam Bait Allah dan duduk di tempat kudus-Nya, itu membuktikan bahwa suatu saat di Israel akan berdiri bangunan Bait Allah (yaitu waktu setelah pengangkatan terjadi). Sebab tidak mungkin Antikris bisa masuk ke dalam Bait Allah tanpa ada bangunannya. Perhatikan urut-urutan ini :
•          Antikris hanya dapat masuk ke dalam Bait Allah jika Bait Allah itu ada / sudah dibangun.
•          Bait Allah dapat dibangun jika orang-orang Israel sudah mempersiapkan pembangunan-nya.
•          Antikris hanya dapat masuk ke Bait Allah jika ia sudah menyatkan diri.
•          Antikris hanya dapat menyatakan diri jika Roh Kudus dan Gereja-Nya sudah tidak ada / diangkat.
•          Jadi urutannya adalah : Pengangkatan -› Antikris muncul -› Bait Allah dibangun -› Antikris masuk ke Bait Allah dan menyatakan diri sebagai Allah.
Dari urut-urutan tadi, kita dapat melihat bahwa jika orang-orang Israel mempersiapkan membangun Bait Allah, itu berarti pengangkatan sudah dekat, sudah di ambang pintu. Sebab pengangkatan akan mendahului pembangunan Bait Allah.
Bukti berikutnya bahwa Bait Allah akan dibangun adalah: Kemudian diberikanlah kepadaku sebatang buluh, seperti tongkat pengukur rupanya, dengan kata-kata yang berikut: “Bangunlah dan ukurlah Bait Suci Allah dan mezbah dan mereka yang beribadah di dalamnya. Tetapi kecualikan pelataran Bait Suci yang di sebelah luar, janganlah engkau mengukurnya, karena ia telah diberikan kepada bangsa-bangsa lain dan mereka akan menginjak-injak Kota Suci empat puluh dua bulan lamanya.” (Why 11:1-2) Dalam suatu penglihatan Rasul Yohanes diberi perintah oleh Tuhan untuk mengukur Bait Allah, padahal wahyu tersebut ditulis sekitar tahun 90 M, dimana di Israel sudah tidak ada lagi Bait Allah karena sudah dihancurkan oleh Romawi pada tahun 70 M. Dari firman Tuhan itu kita dapat melihat bahwa di akhir zaman, yaitu dimasa 3,5 tahun kesusahan besar (ditunjukan dengan empat puluh dua bulan) akan ada bangunan fisik Bait Allah.

Mengapa harus dibangun?
Untuk mengerti tentang Bait Allah maka kita harus mengerti dahulu sejarah Bait Allah, sehingga kita akan megerti mengapa Bait Allah harus dibangun, dimana Bait Allah harus dibangun, dan hubungan dengan tanda kedatangan Tuhan Yesus kedua-kali.


 MEZBAH ABRAHAM / IBRAHIM

Pada waktu Abraham disuruh Tuhan untuk meninggalkan tanah Ur ke negeri yang akan Tuhan tunjukkan, Abraham taat, ia dan sanak keluarganya pergi meninggalkan tanah Ur dan menetap di suatu negeri yang telah Tuhan tunjukkan, yaitu tanah Kanaan. Di negeri itulah Abraham diperintahkan Tuhan untuk beribadah kepada-Nya. Yang menjadi pertanyaan, 
 mengapa Abraham diperintahkan Tuhan untuk meninggalkan tanah Ur dan pindah ke tanah Kanaan untuk “sekedar” beribadah kepada Tuhan, tidak bisakah Abraham beribadah kepada Tuhan di tanah Ur? Jawabanya adalah : Tidak bisa! Sebab di tanah Kanaan terdapat suatu tempat – dimana letaknya hanya Tuhan yang tahu – merupakan pusat dari dunia, tempat surga dan bumi bersatu. Dimana letak dari pusat dunia itu?

Suatu hari Tuhan hendak menguji iman Abraham, Tuhan menyuruh Abraham untuk pergi ke sebuah tempat di bukit Moria untuk mengorbankan anaknya Ishak. Dengan berat hati Abraham pergi dan membawa anaknya yang tunggal ketempat yang telah ditunjukkan Tuhan kepadanya itu. Setelah Tuhan memberitahu posisi tempat mezbah harus didirikan, Abraham mendirikan sebuah mezbah di tempat itu, dan ia mengikat Ishak, menaikkannya ke atas mezbah dan mengambil pisau untuk segera menyembelih Ishak. Tuhan melihat iman Abraham itu, sehingga Tuhan menghentikan niat Abraham untuk mengorbankan Ishak dan memberikan seekor domba untuk menggantikan pengorbanannya, sehingga Abraham tidak jadi mengorbankan Ishak melainkan mengorbankan seekor domba di atas mezbah yang telah didirikannya. Dari korban bakaran yang dipersembahkan Abraham di atas mezbah itu maka berkat Tuhan turun.
Melalui pengorbanan domba itu, tanpa disadari oleh Abraham, sebenarnya Tuhan sedang memberitahukan/menunjukkan kepada manusia posisi / titik pusat dunia secara rohani. Titik di atas bukit Moriah tersebut adalah titik tengah dunia ini, sebuah tempat yang ditunjukkan oleh Tuhan sendiri. Di tempat inilah umat Tuhan harus mempersembahkan korban kepada Tuhan, di tempat inilah Tuhan akan berbicara kepada manusia, dan ke tempat inilah manusia harus menghadap / berkiblat bila beribadah kepada Tuhan. Kelak titik ini akan menjadi pusat ibadah bagi keturunan Abraham. Oleh sebab itu mengapa Abraham disuruh Tuhan untuk meninggalkan tanah kelahirannya di Ur dan pindah ke tanah Kanaan.


Tabernakel Musa
Setelah lama Abraham dan keturunannya tinggal di tanah Kanaan, suatu waktu negeri itu mengalami kekeringan selama 7 tahun lamanya, dan keturunan Abraham yaitu Yakub/Israel (anak Ishak, cucu Abraham) beserta kaum keluarganya terpaksa pindah ke Mesir, sebab melalui Yusuf dan Firaun, Tuhan akan memelihara seluruh keturunan Abraham dari bencana kelaparan. Namun waktu berganti waktu, setelah Yakub, Yusuf dan Firaun raja Mesir mati, bangkit raja Mesir yang baru yang jahat mempelakukan kaum Israel, raja tersebut memperbudak bangsa Israel yang semakin hari semakin banyak jumlahnya.  

Pada waktu bangsa Israel diperbudak di tanah Mesir, saat itu orang Israel ditindas tanpa bisa bersekutu dengan Tuhan-nya dan tanpa bisa mempersembahkan korban bakaran, sehingga mereka berseru kepada Tuhan agar menyelamatkan mereka dari Mesir. Dan Tuhan mendengar doa seruan bangsa Israel, sehingga Ia mengirimkan Musa untuk membawa bangsa Israel keluar dari Mesir dan supaya mereka dapat beribadah dan juga mempersembahkan korban bakaran kepada Tuhan kembali (Kel 8:1). Setelah 400 tahun diperbudak oleh bangsa Mesir akhirnya dengan tangan-Nya yang kuat mereka keluar dari Mesir untuk kembali ke tanah Kanaan lalu kembali beribadah kepada Tuhan.
Sekalipun bangsa Israel sudah keluar dari tanah Mesir, namun perjalanan mereka kembali ke tanah Israel memerlukan waktu 40 Tahun. Sehingga untuk mempersem-bahkan korban kepada Tuhan di titik yang telah Tuhan tetapkan (di pusat dunia) tidak bisa segera dilaksanakan, sebagai gantinya Tuhan memerintahkan Musa untuk membuat sebuah tabernakel (miqdash, tempat kudus) tempat orang Israel dapat mempersembahkan korban, tempat bertemunya orang Israel dengan Allah dan tempat / kiblat orang Israel akan beribadah.  Jadi tabernakel dan Tabut Allah ini menjadi tempat kehadiran Allah tengah-tengah bangsa Israel dan menjadi pusat ibadah mereka. Semua tenda orang Israel harus didirikan menghadap ke arah tabernakel ini, termasuk jika orang Israel berdoa dan beribadah harus menghadap ke arah tabernakel ini, sebab disitulah Tuhan hadir dan bersemayam.


 Tabernakel Musa, inilah cikal bakal Bait Allah orang Israel. Sebagai “rumah” Allah di bumi (Kel 25:8), semua tenda dan ibadah harus menghadap ke Tabernakel ini.
Petunjuk pembuatan (cetak biru) tabernakel ini diberikan langsung oleh Tuhan di gunung Horeb, dan Musa membuatnya persis seperti apa yang Tuhan perintahkan termasuk segala perkakasnya. 

 Tabernakel ini bukan berupa bangunan yang permanen, namun lebih kepada sebuah tenda besar yang dapat dibongkar, diangkut dan dipasang kembali di tempat dimana Tuhan tunjukkan untuk bangsa Israel tinggal selama perjalanan di padang gurun. Di tabernakel itulah Tuhan hadir di tengah-tengah bangsa Israel, bersemayam, berbicara dan mendengarkan doa-doa orang Israel. Dan dimanapun orang Israel berhenti untuk tinggal di padang gurun, maka tabernakel akan didirikan di tengah-tengah kemah orang-orang Israel, mereka melakukan itu hingga mereka memasuki tanah perjanjian, namun posisinya belum kembali ke titik yang semula, sebab bukit Moria telah menjadi tempat tinggal orang Yebus sepeninggalan orang Israel ke Mesir. 

 Tabut Perjanjian
Jika kita berbicara tetang Bait Allah maka tidak bisa dipisahkan dengan Shekinah, yaitu “Kehadiran Allah” atau Kemuliaan Tuhan (Yoel 3:17, 21; Hab 2:20) yang hadir di Bait Allah / tabernakel. Shekinah ini diwakili oleh tabut Allah Musa / Tabut Perjanjian. Tabut perjanjian ini pembuatannya diperintahkan langsung oleh Tuhan di gunung Sinai, dan di atas Tabut Perjanjian itulah Allah bersemayam. Jadi jika bangsa Israel menghadap Bait Allah untuk beribadah kepada Tuhan Allah, maka sebenarnya mereka sedang menghadap tabut Allah yang berada di dalam ruang maha kudus dari Bait Allah.



 Tabut Perjanjian, di dalam lambang kehadiran Allah, ditempatkan di Ruang Maha Kudus dari Tabernakel Musa. Di atas tabut inilah Allah  bersemayam.







Tabernakel Daud
Setibanya di tanah perjanjian, dibawah kepemimpinan Yosua bangsa Israel merebut kembali tanah yang ditinggalkan bangsa Israel dulu. Dengan pertolongan Tuhan, bangsa Israel berhasil mendiami kembali tanah yang telah diberikan Tuhan kepada Abraham dulu. Tapi sayang, bangsa Israel tidak merebut semua tanah itu seperti yang Tuhan telah perintahkan. Mereka menyisakan tanah-tanah tertentu dan tidak merebutnya, dan yang lebih parahnya lagi mereka tidak merebut Yerusalem tempat gunung Moriah dan titik pusat ibadah yang telah Tuhan tunjukkan kepada Abraham dulu. Sehingga sekalipun tabut Allah dan tabernakelnya sudah memasuki tanah perjanjian, namun tabut dan tabernakelnya tidak bisa menempati titik yang sudah Tuhan tetapkan, Yerusalem masih dikuasai oleh bangsa Yebus. Baru pada kepemimpinan raja Daud Yerusalem direbut dan menjadikannya ibukota Israel juga pusat ibadah kepada Tuhan.

Raja Daud sedang membeli pengirikan gandum Arauna,
di tempat itulah titik tengah dunia yang kelak
dijadikan Bait Allah.

Daud membawa masuk Tabut Perjanjian ke kota Yerusalem dan memulai kembali peribadatan kepada Tuhan dengan menghadap tabut itu. Berbeda dengan pada waktu zaman Musa, Tabut Perjanjian pada masa pemerintahan Daud tidak di tempatkan di sebuah tabernakel yang tertutup, melainkan ditempatkan di suatu tenda terbuka dimana setiap orang yang beribadah dapat melihat tabut itu.
Daud adalah raja yang diurapi Tuhan luar biasa, oleh karena penyertaan Tuhan atas Daud maka kemana pun ia maju untuk berperang maka kemenangan akan diraihnya. Tidak ada bangsa yang mampu bertahan menghadapi bangsa Israel di bawah kepemimpinan raja Daud.
  Akan tetapi suatu ketika, oleh karena kemenangan demi kemenangan yang diraih Daud, membuat raja Israel tersebut sombong dan akhirnya membuat kesalahan fatal dihadapan Allah. Raja Daud memerintahkan panglimanya Yoab untuk mengadakan sensus penduduk agar diketahui berapa kekuatan rakyat Israel, sehingga jika kelak akan maju berperang raja tahu berapa kekuatan Israel dan berapa kekuatan musuh... Hal ini membuat Tuhan sangat marah kepada Daud, sebab segala kemenangan yang diraih bangsa Israel bukan karena kekuatan atau jumlah rakyat yang ikut berperang, melainkan karena pertolongan Tuhan. Akhirnya Tuhan marah luar biasa terhadap raja Daud, dan Tuhan memberikan kepada Daud 3 pilihan hukuman yang akan dijatuhkan kepadanya:
1.         Tiga tahun kelaparan menimpa seluruh negeri dari bangsa Israel
2.         Tiga bulan mengalami kekalahan dalam peperangan dan dikejar-kejar musuh
3.         Tiga hari bangsa Israel mengalami penyakit sampar 
Karena semua hukuman yang di tawarkan berat adanya, maka Daud menyerahkan pilihannya kepada Tuhan, dan Tuhan menjatuhkan pilihan untuk menurunkan penyakit sampar kepada seluruh bangsa Israel selama 3 hari.  Maka Tuhan menurunkan malaikat yang membawa maut sampar itu berjalan dari Dan sampai Bersyeba, dari pagi hingga waktu yang ditetapkan, mengacungkan pedangnya dan menurunkan sampar kepada seluruh bangsa Israel. Setibanya malaikat itu di tempat pengirikan gandum milik Arauna (disebut juga Ornan) orang Yebus untuk menurunkan sampar kepada penduduk Yerusalem (pengirikan ini tepat berada di atas bukit Moriah), menyesallah Tuhan atas tulah yang telah Ia turunkan, dan Tuhan menghentikan malaikat pembawa maut itu. Namun demikian sampar tersebut telah menewaskan 70.000 orang Israel.
Maka berhenti-lah tulah itu, yaitu ketika malaikat Tuhan berada di atas bukit Moria. Maka melalui nabi-Nya Gad, Tuhan memerintahkan raja Daud untuk mendiri-kan mezbah di atas.


Tabernakel Daud. Tidak seperti tebernakel Musa, tabernakel Daud jauhlebih sederhana, semua orang   bisa melihat tabut perjanjian dan ibadah dilakukan dengan bebas tanpa ada liturgi.




bukit Moria itu di suatu tempat yang akan ditunjukkan oleh Tuhan sendiri. Dan Tuhan menunjukkan tempat / titik dimana mezbah itu harus didirikan, yaitu tepat di atas bukit Moria yang telah didirikan tempat pengirikan gandum oleh Arauna, orang Yebus. Maka Daud membeli pengirikan gandum tersebut, sekalipun Arauna lebih memilih untuk memberikan tempat itu secara gratis untuk Tuhan dan raja, namun raja Daud tetap memilih untuk membelinya. Dan setelah dibeli maka Daud mendirikan mezbah bagi Tuhan dan mempersembahkan korban bakaran dan korban keselamatan, dan tulah itu berhenti menimpa orang Israel.
Saudara, posisi / titik tempat Tuhan menunjukkan untuk Daud mendirikan mezbah di bukit Moria itu adalah titik dimana dahulu Abraham disuruh Tuhan mendirikan mezbah untuk mengorbankan Ishak, tidak meleset sedikit pun, itulah pusat bumi yang telah ditetapkan Tuhan kepada Abraham.
Setelah raja Daud mempersembahkan korban dan berdoa, maka Tuhan menjawab doa Daud, disitulah terjadi kembali komunikasi dua arah antara manusia dan Allah seperti dulu terjadi pada Abraham. Dan Daud berjanji, di tempat itulah ia akan mendirikan Bait Allah... Ketika raja telah menetap di rumahnya dan TUHAN telah mengaruniakan keamanan kepadanya terhadap semua musuhnya di sekeliling, berkatalah raja kepada nabi Natan: “Lihatlah, aku ini diam dalam rumah dari kayu aras, padahal tabut Allah diam di bawah tenda.” Lalu berkatalah Natan kepada raja: “Baik, lakukanlah segala sesuatu yang dikandung hatimu, sebab TUHAN menyertai engkau.” (II Sam 6:1-3).
Jadi, pendirian Bait Allah adalah keinginan raja Daud, bukan keinginan Tuhan (II Sam 6:7; I Taw 17:1-2). Bagi Tuhan, penempatan Tabut Allah dan persembahan korban di tempat yang semestinya saja -- yaitu di bukit Moria -- sudah cukup, sekalipun hanya di dalam sebuah tenda sederhana. Akan tetapi cara pandang raja Daud berbeda, ia menyadari  adanya ketidaksesuaian antara istananya yang megah dengan tenda yang digunakan untuk menyimpan Tabut Allah.

Bait Allah Salomo (Bait Allah ke-1)
Begitulah kerinduan raja Daud untuk sesegera mungkin mendirikan rumah kediaman bagi Tuhan, namun sayang Tuhan tidak mengijinkan Daud untuk membangun rumah kediaman-Nya itu. Sebab, sebagai prajurit, tangan Daud banyak menumpahkan darah (I Taw 28:1-6), Daud banyak melakukan dosa, terlalu sering mengucap kutuk dan memiliki banyak istri (melanggar salah satu syarat raja di Ul 17:17). Namun Tuhan telah memilih Salomo, anak Daud, untuk melanjutkan niat Daud mendirikan Bait Allah. Lalu Daud menyiapkan segala keperluan pembangunan Bait Allah, sehingga kelak jika Salomo telah naik takhta dan menjadi raja atas Israel, maka ia dapat membangun Bait Allah (I Taw 28-29).
Akhirnya cita-cita raja Daud untuk mendirikan Bait Allah dapat terlaksana, setelah Salomo besar dan menjadi raja atas Israel, ia mendirikan Bait Allah (Beis HaMikdash) , yaitu di atas bukit Moria di kota Yerusalem. Setelah selesai, Salomo memerintahkan para Imam dan orang-orang Lewi mengangkut tabut Allah, meletakkannya di tengah-tengah ruang maha kudus, dan itu berarti posisi tabut Allah itu berada di tempat / titik yang sama pada waktu Abraham mendirikan mezbah tempat Ishak hendak dikorbankan dan ditempat yang sama pada waktu Daud mendirikan mezbah setelah 3 hari bangsa Israel mengalami wabah sampar. Posisi tidak berubah, sebab disitulah pusat dunia, tempat yang telah dipersiapkan Tuhan sejak zaman nenek moyang bangsa Israel... Semuanya dibawah ketetapan Tuhan, termasuk “spesifikasi” Bait Allah yang akan dibangun, Tuhan jugalah yang menetapkan, sebab sekalipun pembangunan ini adalah niat raja Daud sendiri sebagai penghormatan kepada Tuhan, namun pembangunan Bait Allah harus seturut kehendak Tuhan, baik tata letak, bahan-bahan, perkakas dan ukurannya harus dari Tuhan sendiri. Dan Salomo mentaati semua ketetapan Tuhan itu, ia membangun Bait Allah persis seperti yang Tuhan inginkan untuk dibuat, termasuk ruang maha kudus, ruang tempat penyimpanan Tabut Perjanjian, dibuat tepat di titik pusat dunia. Titik tersebut menjadi tempat paling kudus (dalam bahasa Ibrani disebut: “Kodesh Hakodashim,” dalam bahasa Inggris: “holy of holies,” atau “Maha Kudus” dalam bahasa Indonesia), disitulah kelak Tuhan hadir di tengah-tengah umat-Nya Israel, yaitu di Bait Allah, di ruang maha kudus, di atas Tabut Perjanjian, di atas titik dunia. Inilah Bait Allah Salomo... Yaitu BAIT ALLAH KE-1.
Bait Allah ke-1 ini sangat luar biasa dalam hal kemegahan. Dibangun selama 7 tahun, dikerjakan oleh para ahli, dihiasi dengan teliti, disusun oleh bahan-bahan yang sangat mahal, seperti emas, tembaga, batu-batu berkualitas tinggi, kayu-kayu dari hutan Libanon, dan memiliki titik tertinggi setara gedung 20 lantai.

Kehancuran Bait Allah Ke-1
Tidak pernah ada yang menyangka bahwa raja Salomo, yang begitu mengasihi Tuhan, dan memiliki hikmat yang luar biasa, dapat melakukan hal bodoh dengan memiliki 700 istri dan 300 gundik lalu mengikuti dan menyembah allah-allah istrinya tersebut. Raja yang diurapi Tuhan secara luar biasa dan diberi kepercayaan besar membuat rumah Tuhan akhirnya mengalami kemerosotan rohani secara luar biasa. Bukan hanya itu, Salomo juga membuat komplek Istana Salomo yang luas dan kemegahanya melebihi Bait Allah. Pembangunan Bait Allah membutuhkan waktu pembangunan 7 tahun, istana ini membutuhkan waktu pembangunan 13 tahun. Selain itu raja juga mengijinkan pusat-pusat penyembahan berhala berkembang biak di tanah Israel. Puncak kemerosotan rohani Salomo dan Israel secara keseluruhan terjadi pada masa kekuasaan Rehabeam anak Salomo. Di tangan Rehabeam kerajaan Israel terpecah dua menjadi kerajaan Yehuda (kerajaan Selatan) dan kerajaan Israel (kerajaan Utara). Oleh karena Bait Allah berada di kerajaan Selatan maka raja Israel / Utara (dimulai dari raja Yorebeam) membangun tempat-tempat penyembahan alternatif untuk mencegah rakyatnya beribadah ke Bait Allah di kerajaan Selatan yang dapat mengakibatkan mereka tertarik ke dalam kekuasaan politik kerajaan Utara.
Kehadiran Bait Allah di kerajaan Selatan (Yehuda) tidak serta merta membuat kerajaan ini lebih baik dari kerajaan Utara dalam hal menyembah Allah, mereka juga mengalami pasang surut dalam hal kerohanian. Sebentar bertobat dan menyembah Allah, namun kemudian membuat patung-patung lalu menyembahnya. Sehingga Tuhan mengizinkan Firaun Shishak dari Mesir menyerang Yerusalem, dengan sasaran utama Bait Allah dan Istana Salomo, yang menyimpan 300 perisai emas tempaan. Melihat hal tersebut raja berikutnya, Rehabeam, merendahkan diri kepada Tuhan, sehingga penjarahan yang lebih parah lagi dapat dihentikan.


Kehancuran Bait Allah yang kemudian terjadi pada zaman raja Ahas. Oleh karena Yehuda dibawah kekuasaan Asyur maka mereka diwajibkan untuk membayar upeti kepada raja Asyur, maka raja Ahas mengambil emas, perak dan tembaga dari Bait Allah, meleburnya dan membayarkannya sebagai upeti raja Damaskus. Dan sebagai penghormatan kepada raja, ia membangun tiruan mezbah Damaskus di halaman Bait Allah dan di seluruh Yerusalem.
Keturunan berikutnya dari raja Ahas, Hizkia, lebih baik kelakuannya, ia membawa Yehuda kepada reformasi spiritual dan militer. Hizkia menyelamatkan Yehuda dan Bait Allah dari kehancuran dan penjarahan, namun ia melakukan kesalahan besar dengan memamerkan semua isi perbendaharaan Bait Allah kepada utusan kerajaan Babel (II Raja 20:12-18). Ini seumpama seorang kaya yang memamerkan semua kekayaannya kepada sekelompok perampok. Sehingga hanya tinggal menunggu waktu saja sebelum Bait Allah menjadi sasaran utama bangsa Babel untuk dijarah. Oleh karena itu Tuhan muak dengan umat-Nya dan berkata : “Juga orang Yehuda akan Kujauhkan dari hadapan-Ku seperti Aku menjauhkan orang Israel, dan Aku akan membuang kota yang Kupilih ini, yakni Yerusalem, dan rumah ini, ...” (II Raja 23:27) .

Menantikan Mesias sang penyelamat
Oleh karena kehancuran kerohanian dan moral raja-raja dan rakyat Israel, berkali-kali Tuhan mengirimkan nubuat tentang kehancuran Israel dan Bait Allah. Tuhan mengirimkan Amos, Mikha, Yesaya dll., untuk menyampaikan kehancuran Israel sebagai hukuman atas ketidaksetiaan mereka terhadap Allah dan tidak menghormati lagi Sabat.

Reruntuhan Bait Allah Salomo / Bait Allah ke-1
Allah akan meninggalkan mereka, Bait Allah akan dihancurkan, orang Israel akan tercerai-berai ke berbagai bangsa, ditawan, dibunuh hingga menjadi budak bagi bangsa-bangsa kafir. 
Sekalipun penghukum-an yang akan dijatuhkan tersebut begitu mengerikan, akan tetapi di akhir nubuatan melalui nabi-nabinya itu Tuhan Allah selalu menjanjikan pemulihan dan penyelamatan melalui Mesias (Ams 9:11-15; Mikha 5; Yes 61:1-11).
Pada tahun 606 SM genaplah segala nubuatan tentang kehancuran Israel dan Yehuda, ketika itu raja Babel, Nebukadnezar, menyerang Yerusalem dan jatuhlah kerajaan Yehuda, sehingga Babel berkuasa atas Yerusalem, mereka menawan raja Yehuda, Yoyakin, ribuan orang terhormat dan orang-orang pandai (termasuk Daniel dan teman-temannya) untuk dipekerjakan sebagai budak di Babel. Sedangkan raja yang baru ditinggalkan-nya dengan syarat membayar upeti kepada raja Nebukadnezar.
Kehancuran total Bait Allah ke-1 terjadi pada tahun 587 SM. Dimana raja dan rakyat Yehuda menolak membayar upeti kepada Nebukadnezar, yang membuat raja Babel itu murka dan menyerang kembali Yerusalem dengan kehancuran total. Mereka menjarah sisa perbendaharaan Bait Allah yang ada. Setahun kemudian (586 SM.) Babel menghancurkan Bait Allah, dengan membakarnya, menghancurkan komplek istana dan semua bangunan di kota Yerusalem (II Raja 25:8-9; II Taw 36:18-19). Selain kehancuran Bait Allah, kerajaan Yehuda jatuh ke tangan Babel, orang Israel terdiaspora / tercerai-berai (Inilah diaspora ke-1). 
 Israel Terdiaspora. Sekalipun penghukuman yang Tuhan berikan sungguh mengerikan jika Israel berbuat dosa, namun tidak henti- hentinya umat pilihan-Nya itu melakukan dosa.
  
 Bait Allah Ke-II
Oleh karena kehancuran total Yerusalem dan kembali hidup dalam perbudakan di Babel, orang Israel kembali sadar akan kesalahannya telah meninggalkan Tuhan dan beribadah kepada dewa-dewa. Di pembuangan mereka berseru dan berdoa kepada Tuhan agar dapat kembali ke tanah air mereka dan dapat membangun Bait Allah kembali untuk beribadah kepada Tuhan. Mereka teringat akan nubuatan para nabi yang mengatakan bahwa akan lahir seorang Mesias yang akan membebaskan mereka dari perbudakan, mengembalikan kemuliaan Bait Allah dan Israel, mengembali-kan/ mengumpulkan kembali sisa-sisa Israel dari pembuangan di berbagai bangsa dan yang akan menghancurkan musuh-musuh mereka. Sejak saat itulah bangsa Israel berdoa untuk kedatangan Mesias sang penyelamat mereka. 








 Pembangunan Bait Allah ke-2. Tahun 538 SM, sejumlah kecil orang Israel diizinkan raja Persia kembali ketanah airnya  (mereka adalah orang-orang miskin dan para nabi) dan diberi dukungan dana untuk membangun Bait Allah yang hancur. 





Saat pembuangan di Babel, Daniel mempelajari tulisan-tulisan Yeremia yang menubuatkan kembalinya bangsa Israel ke tanah air mereka dan pemulihan Bait Allah. Dan sekalipun Bait Allah telah menjadi reruntuhan, Daniel mengerti benar bahwa posisi tempat di mana Bait Allah didirikan adalah kiblat bagi orang Israel untuk beribadah dan berdoa, sehingga sekalipun Daniel berada di Babel, ia selalu berdoa menghadap ke Yerusalem. “Demi didengar Daniel, bahwa surat perintah itu telah dibuat, pergilah ia ke rumahnya. Dalam kamar atasnya ada tingkap-tingkap yang terbuka ke arah Yerusalem; tiga kali sehari ia berlutut, berdoa serta memuji Allahnya, seperti yang biasa dilakukannya.” (Dan 6:11)
Pada tahun 536 SM kerajaan Media dan Persia bangkit melawan kerajaan Babel, dan mereka menaklukkan Babel, sehingga status perbudakan orang Yahudi beralih kepada kerajaan ini. Melalui hamba-Nya, Yesaya, menubuatkan bahwa raja Persia (Koresy), akan menjadi alat untuk pemulangan orang-orang Yahudi dan pembangunan Bait Allah yang sudah hancur (Yes 44:28), sebab Tuhan sendiri yang akan menggerakkan hati raja Koresy berbelas kasihan kepada bangsa Israel untuk mengembalikan mereka ke Kanaan termasuk mengijinkan dan membiayai pembangunan Bait Allah kembali. 


Bait Allah ke-2, Tua-tua Israel yang pernah melihat kemegahan Bait Allah pertama menangis melihat Bait Allah ke-2 yang dibangun sangat sedernaha.






Dengan izin Koresy itu akhirnya pada tahun 538 SM kembalilah kira-kira 50.000 orang Israel kembali ke tanah air mereka, dibawah kepemimpinan Zerubabel, mereka mulai mengumpulkan puing-puing kota Yerusalem dan  Bait Allah untuk kembali dibangun, dan mengembalikan ibadah-ibadah persembahan korban dan hari-hari raya.
Zerubabel, yang adalah keturunan Daud, pada tahun 536 SM memulai pembangunan Bait Allah kembali. Pembangunan sempat mendapat tantangan dari orang-orang Samaria dari kerajaan Utara, dan sempat berhenti oleh karena orang-orang Lewi yang pernah melihat bait Allah sebelumnya menangis karena kemegahan Bait Allah yang sedang dibangun sangatlah jauh jika dibandingkan dengan Bait Allah sebelumnya, dan ini mengakibatkan proses pembangunan sempat terhenti selama 15 Tahun. Pembangunan ini akhirnya selesai pada tanggal 12 Maret 515 SM dengan disahkan raja Darius, raja Persia. Lebih dari itu raja juga mengembalikan perkakas Bait Allah yang dulu dirampas raja Nebukadnezar (Ezra 6:3-15). Sebuah pengenapan nubuat Tuhan tentang pemulihan Bait Allah. Inilah Bait Allah ke-2.  

Setelah bangsa Israel melihat satu persatu nubuat Allah digenapi, yaitu kembalinya mereka ke tanah air di Israel secara ajaib dan dibangunnya kembali Bait Allah, maka tinggal satu lagi nubuat yang belum digenapi, yaitu datangnya seorang Mesias dari keturunan Daud yang akan membebaskan Israel dari bangsa-bangsa kafir yang menjajah mereka.

Masa pendudukan Yunani (331-164 SM)
Pada tahun 331 SM, kerajaan Yunani (Alexander Agung) menaklukkan kerajaan Media dan Persia, kerajaan Yunani berkuasa, termasuk menguasai Yerusalem. Awal-awal pendudukan Yunani, para penguasanya memperlakukan Bait Allah dengan baik, namun kepemimpinan berikutnya begitu turut campur dalam hal peribadatan, mereka menginginkan jabatan keimaman, menaruh berhala-berhala sembahan mereka ke dalam Bait Allah. Hingga puncaknya sewaktu dibawah kepemimpinan Antiochus Epiphanes yang menghentikan korban bakaran dan menajiskan mezbah Bait Allah dengan mengorbankan babi, segala binatang haram termasuk mendirikan sebuah patung berhala di ruang maha kudus, tepat seperti nubuatan Daniel sewaktu di Babel (Dan 8:23-25).
Masa “Kerajaan Yahudi Hasmone” (164-63 SM)
Sesudah segala kekejaman yang dialami oleh orang Yahudi oleh Yunani, seorang imam Yahudi bernama Mattathias memulai pemberontakan terhadap penguasa Yunani. kemudian pada tahun 164 SM, Yudas Maccabee, anak Mattathias, berhasil membebaskan Yerusalem dan menyucikan Bait Allah, melaksanakan kembali persembahan korban bakaran. Pembebasan ini dirayakan oleh orang Yahudi sebagai Hanukkah atau Hari Raya Pentahbisan (Yoh 10:22). Namun sayang, dimasa “kemerdekaan” ini Israel tidak mengalami kedamaian total, sebab pemerin-tahan yang terbentuk digerogoti oleh korupsi dan konflik internal. Fraksi-fraksi yang saling bermusuhan (Farisi dan Saduki) melumpuhkan pemerintahan. Banyak orang Yahudi yang akhirnya meninggalkan pemerintahan dan membentuk kehidupan komunal di gurun (seperti komunitas Laut Mati di Qumran).
Masa pendudukan Romawi (63 SM - 324 M)
Kemerdekaan beribadah orang Yahudi berlangsung hampir selama 100 tahun, sampai akhirnya pada tahun 63 SM Jenderal Romawi bernama Pompey menaklukan Yerusalem. Pada saat Pompey melihat betapa taat nya orang Yahudi beribadat di Bait Allah, dan begitu menghormati ruang maha kudus. Pompey penasaran dengan isi dari ruang maha kudus, ia berkata: “mungkinkah di dalam ruangan itu tersimpan  kekayaan yang begitu besar atau beberapa rahasia tersembunyi?” Melalui kekuasaannya ia memasuki Bait Allah, sekalipun sebelumnya ribuan orang Yahudi berlutut dihadapan sang jenderal dan memohon agar ia membatalkan niatnya itu, namun Pompey bersikeras ingin memasuki ruang maha kudus. Dengan membunuh banyak orang Yahudi yang berusaha menghalangi, ia merobek tirai pemisah antara ruang kudus dan ruang maha kudus, akhirnya Pompey masuk ke ruang maha kudus Bait Allah. Namun apa yang disaksikan sang jenderal? Tidak ada apa-apa! Pompey hanya melihat sebuah ruang gelap dan kosong... Setelah itu, bangsa Roma berulang-ulang menajiskan Bait Allah, namun mereka membiarkan Bait Allah tetap berdiri.
Semakin menantikan Mesias
Dari mulai penaklukkan Babel hingga didirikannya Bait Allah ke-2, bangsa Israel tidak pernah lagi menjadi negara yang merdeka, mereka selalu dibawah jajahan bangsa lain (Babel, Media-Persia, Yunani dan sekarang Romawi) dan kerajaan Romawi, adalah penjajah terkejam dalam hal memperlakukan negara jajahannya. Israel sangat menderita selama masa pemerintahan Romawi, dan hal itu membangkitkan lebih lagi kerinduan akan datangnya seorang Mesias. Sebab sepeninggalnya Daud, bangsa Israel tidak pernah lagi memiliki raja yang mempu memerintah seperti sosok raja Daud. Pada masa kepemimpinan Daud, ia adalah seorang prajurit yang tangguh dan dapat menaklukkan musuh-musuh Israel sehingga ia dapat merebut Yerusalem, menyatukan Israel Selatan dan Utara dan melindungi seluruh negeri dari kerajaan-kerajaan yang hendak menyerang. Kini, Israel selalu dalam keadaan terjajah, orang Yahudi mendambakan seorang Mesias yang dapat membawa Israel ke situasi yang lebih baik seperti Daud dulu, dan hampir semua keturunan Daud yang memimpin orang Israel hampir dianggap sebagai Mesias, sebagai contoh: Zerubabel pernah dianggap sebagai Mesias karena ia memimpin Israel kembali dari Babel dan memimpin pembangunan Bait Allah ke-2. 

Bait Allah Herodes
Sekalipun para tua-tua Yahudi yang pernah melihat kemegahan Bait Allah pertama menangis jika melihat bangunan Bait Allah ke-2, namun melalui nabi-Nya yang bernama Hagai, Tuhan  berjanji bahwa Bait Allah yang kedua ini akan lebih megah dari yang pertama. “ Adapun Rumah ini, kemegahannya yang kemudian akan melebihi kemegahannya yang semula, firman TUHAN semesta alam, dan di tempat ini Aku akan memberi damai sejahtera, demikianlah firman TUHAN semesta alam.” (Hag 2:10). Tidak terpikirkan oleh orang Yahudi bagaimana kemegahan Bait Allah ke-2 bisa lebih besar dari kemegahan Bait Allah Salomo, namun cara Tuhan memang ajaib, nubuatan ini digenapi ketika bangunan Bait Allah kedua yang sederhana diperluas oleh Herodes yang Agung.
Saat Roma menguasai tanah Israel, pada tahun 37 SM Roma menempatkan Yudea di bawah pemerintahan seorang keturunan Edom yang kejam bernama Herodes. Sebagaimana halnya raja-raja yang ingin namanya dikenang sepanjang masa, Herodes juga tertarik mengabadikan namanya melalui proyek-proyek pembangunan, ia membuat bangunan-bangunan besar di Masada, Caisarea dan Tiberias, dan berikutnya ia melirik bangunan Bait Allah orang Israel yang terletak di Yerusalem. Herodes ingin membangun ulang Bait Allah tersebut dengan menambahkan identitas-identias dirinya agar namanya diabadikan dan dapat dikenang oleh generasi berikutnya. Ia berencara untuk menghancurkan Bait Allah ke-2 tersebut dan membanggunya kembali dengan kemegahan yang lebih besar.

 Bait Allah Herodes,
Sekalipun Bait Allah ke-2 sangatlah sederhana namun Tuhan berjanji bahwa kemegahannya akan melebihi Bait Allah Salomo (Hag 2:10). Dan nubuat tersebuttergenapi dengan dipugarnya Bait Allah ke-2 oleh Herodes, sehingga selanjutnya Bait Allah tersebut dinamaidikenal dengan Bait Allah Herodes.



 Agar orang Israel percaya bahwa penghancuran Bait Allah adalah untuk membangun kembali Bait Allah, bukan menghancurkannya secara permanen, sebelum menjamah Bait Allah itu raja terlebih dahulu mengangkut dan mempersiapkan semua bahan bangunan dan batu-batu ke bukit Moria. Dengan cara seperti itu, raja mendapat kepercayaan orang Israel untuk membongkar Bait Allah ke-II, dan pada  tahun 19 SM Herodes memulai pembongkaran dan pembangunan kembali Bait Allah, pekerjaan ini menghabiskan waktu 10 tahun dan 75 tahun kemudian untuk pekerjaan detil dan perluasannya, termasuk membangun tembok penahan raksasa untuk menahan bangunan yang sangat besar (saat ini tembok inilah bagian yang tersisa sebagai tembok Barat atau yang lebih dikenal dengan Tembok Ratapan), sebab tinggi Bait Allah ini dua kali lipat Bait Allah ke-2, dan lebarnya jauh lebih besar, sehingga ukuran keseluruhan lebih besar dari bukit Moria itu sendiri. Sejak saat itu Bait Allah ke-2 ini lebih dikenal dengan sebutan Bait Allah Herodes.
Begitulah Bait Allah dibangun ulang, bangunan ini sangat megah dan indah. Dibangun dengan kepentingan mencari nama dan kesombongan, yang dibalut dalam menyatakan dukungan kepentingan terhadap Yudaisme dan menambahkan simbol-simbol Romawi sebagai kesetiaan terhadap Roma / Kaisar (di atas pintu Bait Allah Herodes terdapat patung rajawali Romawi). Dan bagi orang Yahudi patung-patung itu mengurangi karakter Bait Allah, hingga pada tahun 4 SM terjadi huru-hara / pemberontakan orang-orang Yahudi dan menghancurkan patung rajawali Romawi tersebut. Sekalipun mereka yang terlibat pemberontakan itu dihukum secara kejam oleh Herodes, namun hal itu mengembalikan kesucian Bait Allah terhadap berhala-berhala.

Bait Allah pada masa Yesus Kristus
Setelah pembangunan ulang oleh Herodes, Bait Allah menjadi salah satu bangunan yang paling indah di dunia. Dan dampaknya, Yerusalem, kota tempat Bait Allah itu berdiri, menjadi kota yang paling terkenal di Timur. Bait Allah Herodes dibuat dari batu marmer dilapis emas sehingga dari jauh terlihat seperti gunung salju yang bersinar di bawah terik matahari. Oleh karena begitu indahnya Bait Allah yang baru ini, tidak heran orang-orang Yahudi pada zaman Tuhan Yesus – termasuk murid-murid Tuhan Yesus – begitu membanggakannya (menyombongkan) Bait Allah mereka itu. Ketika Yesus keluar dari Bait Allah, seorang murid-Nya berkata kepada-Nya: “Guru, lihatlah betapa kokohnya batu-batu itu dan betapa megahnya gedung-gedung itu!” (Mrk 13:1). Tapi tanggapan Yesus terhadap rasa bangga murid-murid-Nya sangat mengecewakan, sebab bukannya memberikan tanggapan yang penuh kekaguman yang sama, Kristus malah mengumumkan tentang kehancuran Bait Allah tersebut..., “Apa yang kamu lihat di situ—akan datang harinya di mana tidak ada satu batupun akan dibiarkan terletak di atas batu yang lain; semuanya akan diruntuhkan.” (Luk 21:6).  

Mesias datang, namun ditolak
Suatu malam di tahun 4 SM, di kota Betlehem, lahirlah seorang anak yang telah dinubuatkan sebelumnya dalam kitab orang-orang Yahudi (di Alkitab kita tertulis di Mikha 5:1), yaitu Mesias yang telah lama dinanti-nantikan oleh orang Yahudi. Ia keturunan Daud (I Sam 7:16 à Mat 1:1), Orang Yehuda (Kej 49:10 à Luk 1:32-33), Anak Allah (II Sam 7:14 à Ibr 1:5), Raja Israel (Yes 9:5-6 à Luk 1:32-33) dan Penyelamat Israel (Yer 23:6 à Mat 1:21). Semua spesifikasi Mesias Yahudi yang telah dinubuatkan ada pada Anak yang lahir ini, yaitu Yesus Kristus, Juruselamat dunia.
Dari sejak bayi, Yesus sudah terbiasa ke Bait Allah buatan Herodes, orang tua-Nya – Yusuf dan Maria – merupakan orang Yahudi yang taat, mereka setia beribadah di Bait Allah, dan mereka selalu membawa Yesus bersama-sama ke Bait Allah untuk beribadah dan mempersembahkan korban. Sejak kanak-kanak Tuhan Yesus senang berada di Bait Allah, yaitu untuk beribadah kepada Bapa-Nya, merenungkan Firman Tuhan dan mendengarkan pengajaran dari para imam-imam (Luk 2:42-49). Hingga dewasa dan akhirnya Yesus memasuki masa pelayanan-Nya, Ia sering mengajarkan tentang Firman Tuhan di Bait Allah, sampai akhirnya Ia menyatakan diri sebagai Mesias dan Anak Allah-pun di Bait Allah ini, dan hal tersebut merupakan pengakuan yang sangat menyakitkan bagi sebagian besar orang Israel terutama para Imam Yahudi, mereka sangat menolak Yesus sebagai Mesias. Penyebab penentangan orang Yahudi terhadap Yesus adalah karena Yesus tidak datang menjadi raja orang Yahudi, tidak mendirikan kerajaan Daud dan tidak melaksanakan Hukum Taurat secara harafiah. Dengan kata lain Yesus tidak menjadi Mesias sesuai konsep Mesias orang Yahudi. Dan mereka sangat menolak Yesus dan akhirnya membunuh-Nya di kayu salib.

Kehancuran Yerusalem dan Bait Allah Herodes
Penolakan orang Yahudi terhadap Yesus berakibat turunnya penghukuman Allah atas Israel, tepat seperti yang Yesus katakan sebelum kematian-Nya di kayu salib tentang kehancuran Bait Allah ke-2 / Bait Allah Herodes, seperti tertulis di Mrk 13:2, Lalu Yesus berkata kepadanya: “Kaulihat gedung-gedung yang hebat ini? Tidak satu batupun akan dibiarkan terletak di atas batu yang lain, semuanya akan diruntuhkan.”
Orang-orang Yahudi yang tidak percaya kepada Yesus tentunya tidak percaya akan nubuat Kristus perihal kehancuran Bait Allah Herodes. Namun nubuat tetap nubuat, perkataan Yesus akhirnya tergenapi! Tahun 66, kaum Yahudi Zelot menyulut pemberontakan terhadap kekuasaan Romawi, mereka berusaha membebaskan Yerusalem dari penjajahan Roma dan membersihkan Bait Allah dari kenajisan yang dilakukan penjajah Romawi. Perjuangan awal kaum Zelot ini sangat berhasil, baik dalam merebut Bait Allah, menguasai kota Yerusalem dan tempat-tempat lain, hingga merebut seluruh Yudea. Untuk sementara orang Yahudi dapat menguasai tempat-tempat penting mereka dan kembali beribadah dengan benar di Bait Allah. Namun Nero tidak membiarkan begitu saja kota Yerusalem lepas dari pendudukan Romawi. Nero mengirimkan komandan terbaiknya Vespasian beserta pasukannya untuk merebut kembali Yerusalem, namun oleh karena gigihnya perlawanan orang-orang Zelot dalam mempertahankan Yerusalem, sekalipun pasukan Roma berhasil merebut Yudea akan tetapi mereka gagal dalam merebut kota Yerusalem. Tahun 69, Kaisar Nero wafat, membuat Vespasian kembali ke Roma dan menggantikan Nero sebagai kaisar Roma yang baru, sedangkan perjuangan di Yerusalem ia percayakan kepada anaknya jenderal Titus. Dibawah kepemimpinan Titus, tentara Romawi mengepung dari 4 penjuru kota Yerusalem sebagai cara untuk memutus jalur keluar masuknya pasokan makanan dan persenjataan. Tidak ada satupun orang Yahudi yang bisa keluar atau masuk kota Yerusalem, mereka terisolasi untuk waktu yang cukup lama sehingga tidak sedikit penduduk Yerusalem mati kelaparan, atau sebagian lagi melakukan kanibalisme untuk bertahan hidup.
Puncak penge-pungan kota Yerusalem terjadi pada tahun 70, dimana Titus beserta 4 garnisun sekaligus membelah tembok Yerusalem, memasukinya, membunuh orang-orang di dalamnya dan membakar seisi kota. Di dalam kekacauan tersebut, Titus meminta nasihat para komandannya mengenai nasib Bait Allah Herodes, haruskah dibiarkan berdiri atau dihancurkan seperti bangunan-bangunan lain di Yerusalem? Akhirnya Titus memberikan perintah khusus agar Bait Allah Herodes tidak disentuh. Tapi sayang, sebelum perintah sampai ke pasukannya, Bait Allah sudah terbakar. Tepat seperti yang dinubuatkan Daniel. Pada waktu Bait Allah terbakar, emas yang melapisi dinding Bait Allah meleleh dan mengalir di sela-sela batu. Kemudian dalam usaha untuk mendapatkan emas, tentara Romawi mencongkel tiap batu-batu dinding Bait Allah, sehingga dengan tepat menggenapi nubuatan Yesus yang mengatakan bahwa “Tidak satu batupun akan dibiarkan terletak di atas batu yang lain, semuanya akan diruntuhkan.” (Mrk 13:2). Inilah kehancuran Bait Allah Herodes, Roma telah menang, Yerusalem luluhlantak dan kembali jatuh ke tangan Roma. Tahun berikutnya, Titus dengan bangganya membuat perarakan kemenangan memasuki Roma di hadapan ayahnya, Vespasian. Dengan membawa sejumlah tawanan, perbendaharaan Bait Allah seperti Menorah, meja roti sajian dan gulungan kitab Taurat.

    



 Reruntuhan Bait Allah Herodes / Bait Allah ke-II







 Arch of Titus. Dibangun pada tahun 81 M di kota Roma untuk memperingati kemenangan Titus atas Yerusalem tahun 70 M. Tampak pada relief perbendaharaan Bait Allah Herodes yang dijarah oleh tetara Romawi dan dibawa ke Roma.





 Israel terdiaspora (Diaspora ke II)
Untuk sementara keadaan Yerusalem tenang, hingga pada tahun 132-135 orang-orang Yahudi kembali melakukan perlawanan besar terhadap penjajah Romawi (yang dikenal dengan perang Bar Kokhba revolt / pemberontakan kedua Yahudi. Pemberontakan disebabkan oleh karena Kaisar Hadrianus melakukan pembangunan kuil kafir bagi dewa Jupiter di atas reruntuhan Bait Allah dan menjadikannya kota bernama “Aelia Capitolina”. Dipimpin oleh Simon Bar Kokhba, setidaknya 300.000 orang Yahudi dari seluruh Yudea mengangkat senjata melawan kekaisaran Roma. Tidak mau terulang akan kekalahan pasukan Roma seperti waktu melawan kaum Zelot dulu, Roma mengirimkan 12 legium pasukan berjumlah sekitar 100.000 orang untuk menghentikan pemberontakan ini. Sekalipun merupakan perang yang alot, namun dengan kekuatan sebesar itu, pasukan Roma akhirnya dapat menghentikan pemberontakan orang-orang Yahudi. Dampak dari perang ini, setidaknya 580.000 orang Yahudi tewas, 50 kota luluh lantak dan 985 desa dihancurkan. Dan untuk menghapus selamanya ke-Yahudi-an di tanah Yudea/Israel, kekaisaran Roma mengganti nama propinsi Yudea itu menjadi Palestina, sesuai nama daerah sekitarnya yaitu Filistine.
Dengan keberhasilan Romawi kembali merebut Yerusalem dan seluruh Yudea, mengakibatkan terseraknya orang-orang Israel yang masih hidup hampir ke seluruh penjuru dunia (diaspora), mereka meninggalkan Israel dan membentuk komunitas-komunitas Yahudi di seluruh Eropa, Afrika Utara, dan Timur Tengah. Hanya sedikit saja yang tinggal di negeri mereka sendiri (kebanyakan menetap di Galilea), sekalipun sedikit keberadaan orang-orang Yahudi tetap ada di tanah Palestina.
Di setiap negara yang ditinggali, mereka tetap tidak mengalami kedamaian, kehidupan mereka tidak menentu, senantiasa diliputi ketakutan dan kecemasan, bahkan nyawa mereka pun terancam, persis seperti yang telah Tuhan peringatkan di Ulangan 28:18-68, yaitu tentang kutuk yang akan diterima jika mereka tidak setia kepada Tuhan. Tidak berbeda dengan nasib yang terdiaspora, mereka yang tetap tinggal di tanah Palestina (nama baru Yudea) mengalami penderitaan yang sama. Sejak tahun 70 M, orang-orang Israel yang tertinggal mengalami penindasan dari berbagai negara kuat, namun kerinduan mereka untuk kembali membangun Bait Allah selalu mereka usahakan, seperti usaha-usaha pada masa berikut ini :

•   Kekaisaran Romawi (s.d. tahun 324)
Tahun 313, Kaisar Constantine “bertobat” dan memeluk agama Kristen, kemudian ia memberi status resmi agama Kristen sebagai agama resmi kekaisaran Romawi (tapi perlu diingat bahwa kekristenan yang dianut Romawi ini bukanlah kekristenan sejati seperti yang Tuhan Yesus dan rasul-rasul ajarkan, namun merupakan sinkretisme/ perpaduan antara kekristenan dan penyembahan berhala Romawi), kekristenan Romawi ini segera menjadi batu penjuru bagi kekristenan di Eropa. Hampir semua kuil penyembahan berhala dan patung-patungnya dihancurkan lalu digantikan oleh tempat-tempat penyembahan Kristen. Di Yerusalem, banyak tempat kudus kekristenan dibangun untuk menghormati tempat-tempat bersejarah kekristenan dan menjadikannya tempat ziarah bagi masyarakat Romawi / Eropa.
Dengan menjadi Kristen-nya kekaisaran Romawi, ternyata berdampak buruk bagi nasib bangsa Yahudi dan Bait Allah-nya. Para penganut Kristen yang “fanatik” mulai melakukan anti-semitis, yaitu membenci Yahudi, yang dianggap telah membunuh Yesus yang kini merupakan Tuhan mereka.

 •   Kemaharajaan Romawi Kristen Bizantium (324-638)
Untuk mempermudah pengaturan kekuasaan Romawi yang semakin besar, akhirnya kekaisaran Romawi dibagi dua menjadi kekaisaran Romawi Barat dan kekaisaran Romawi Timur. Palestina berada di daerah kekaisaran Romawi Timur, yang berpusat di Konstantinopel (sekarang Istambul, Turki) dengan peradabannya disebut Bizantium.
Pada tahun 363, sewaktu kaisar Julian menjadi kaisar Romawi Timur -- ia merupakan kaisar yang berpihak kepada orang Yahudi dan membenci kekristenan -- mengijinkan orang-orang Israel membangun kembali Bait Allah yang telah hancur dengan dukungan penuh darinya termasuk dalam penyediaan bahan baggunannya. Rencana pembangunan Bait Allah ini tentunya mendapat perhatian khusus dari masyarakat Roma yang telah menjadi Kristen, mereka melihat bahwa usaha pembangunan ini sebagai penggenapan Dan 11:31 dimana seorang Antikris akan duduk di Bait Allah, yaitu “kekejian yang membinasakan” (oleh sebab itu Julian dikenal / disebut sebagai Julian the Apostate atau “Julian si murtad”, yaitu julukan kepada Antikris). Disisi lain, yaitu bagi orang-orang Yahudi, rencana Julian ini merupakan harapan kudus bagi datangnya Mesias dan berdirinya kembali lagi Bait Allah mereka.
Sebagai kaisar, tentu tidak ada yang dapat menghentikan keinginannya untuk mendirikan Bait Allah. Pembangunan pun dimulai, orang-orang Yahudi yang masih tinggal di tanah Israel berkumpul, menyiapkan batu-batu, memahat-nya dan memulai pekerjaan pembangunan kembali Bait Allah. Namun sesuatu yang Ilahi terjadi, pada tanggal 20 Mei 363 yaitu pada saat para pekerja mulai membersihkan fondasi Bait Allah dari reruntuhan, tiba-tiba terjadi gempa bumi (dikenal juga dengan “Galilee Earthquake of 363”). Gempa bumi ini sangat besar sehingga menghancurkan semua bebatuan yang telah dipersiapkan. Pupus sudah harapan selama 200 tahun bagi orang-orang Yahudi untuk kembali membangun kembali Bait Allah mereka, dan bagi orang Kristen Roma, kejadian ini membuktikan kesalahan bangsa Yahudi terhadap Allah. Mulai saat itu kebencian orang-orang Kristen Roma terhadap Yahudi semakin besar lagi. Mereka membuat lebih banyak lagi tempat-tempat kudus dan bangunan gereja di sekitar Bait Allah Yahudi, sedangkan diatas pondasi Bait Allah itu sendiri sengaja mereka biarkan dan menjadikannya sebagai tanah pembuangan, termasuk membuang kotoran hewan sebagai penghinaan, sehingga salah satu nama pintu gerbang menuju bukit Bait Allah bernama Dung Gate (atau pintu gerbang kotoran hewan, sebab “dung” berarti kotoran hewan atau pupuk kandang).

• Periode Persia (614-629)
Pada tahun 614 kota Yerusalem yang dikuasai pasukan Bizantium dikepung oleh pasukan Sassania dari Persia (sekarang Irak). Oleh karena penindasan yang dilakukan Bizantium terhadap orang-orang Yahudi begitu besar, maka orang-orang Yahudi Palestina bangkit dan bergabung dengan pasukan Persia untuk melawan pendudukan Bizantium. Dalam waktu 21 hari melawan pemberontakan dari dalam (oleh orang Yahudi) dan penyerangan dari luar (oleh Persia) akhirnya membuat kekaisaran Roma Timur tersebut kalah, dan Yerusalem kini dibawah kekuasaan Persia. Sekalipun kekuasaannya sangat singkat, hanya sekitar 15 tahun, namun hampir semua bangunan gereja dan biara yang telah dibangun oleh Bizantium dimusnahkan.
Pada tahun 629 kekaisaran Roma kembali ke tanah Palestina dengan kekuatan penuh untuk merebut kembali Yerusalem dari tangan Persia, hingga mulai tahun itu hingga tahun 638 Yerusalem kembali dalam kekuasaan Bizantium.

•   Periode Islam (638-1099)
Dalam menyebarkan agama Islam, orang-orang Arab (saat ini Arab Saudi) bergerak ke Utara, hingga tahun 636 mereka sudah berhadapan dengan militer Bizantium di wilayah Palestina, hingga akhirnya mereka terus menekan dan mengalahkan kekaisaran Roma itu pada tahun 638. Yerusalem kini dikuasai bangsa Arab pimpinan Kalifah Umar (pengganti kedua Muhammad). Berbeda dengan masa Bizantium, Kalifah Umar sangat menghormati orang-orang Yahudi dan Kristen (Kristen sejati, bukan Kristen Roma Bizantium sebab mereka sudah kembali  ke Eropa) mengakibatkan tumbuhnya 3 agama sekaligus dalam satu kota.  Kalifah umar tidak menghancurkan dan mempersilakan bangunan-bangunan gereja peninggalan Bizantium tetap berdiri namun menolak bersembahyang di gereja sekalipun dipersilakan oleh tua-tua Yerusalem. Argumentasinya adalah, “Jika saya sembahyang di gereja, itu akan menjadi kerugian bagi kalian, sebab umat muslim akan merampasnya dengan alasan: Umar pernah sembahyang di sini,” dan bagi orang-orang Yahudi, Umar mengizinkan mereka tinggal di Barat Daya Bait Allah (saat ini dikenal dengan sebutan Western Wall), membersihkan Bukit Bait Allah dan memberi kebebasan untuk mereka berdoa di reruntuhan Bait Allah. Akhirnya ketiga agama ini hidup berdampingan, karena memiliki kesadaran akan kesamaan-kesamaan men-dasar, seperti: Sama-sama keturunan Abraham / Ibrahim dan sama-sama mengakui Yesus, baik sebagai Mesias (Kristen) atau Nabi (Islam).
Berkembangnya ketiga agama tersebut lama-kelamaan menjadi akar permasalahan yang sangat rumit bagi ketiga agama itu sendiri, sebab banyak tempat yang sama diklaim sebagai tempat kudus agama yang berbeda. Sebagai keturunan Ibrahim dan memelihara jejak-jejak Nabi Muhammad di Bukit Bait Allah, maka Islam-pun mengerti akan kekudusan Yerusalem sebagai tempat / titik penting dalam keagamaan mereka. Karena itu, pada tahun 691-692, Abd al-Malik membangun apa yang sekarang kita kenal sebagai Dome of the Rock / kubah batu sebagai monumen dan tempat untuk “Batu Karang Kudus” yang berharga, tetapi itu berarti tempat itu berdiri tepat di atas titik Ruang Maha Kudus Bait Allah Yahudi. Selain itu, untuk mengimbangi bangunan-bangunan gereja peninggalan Bizantium, mereka juga mendirikan sebuah masjid di Bukit Bait Allah di sebelah kubah batu yang kita kenal sekarang sebagai masjid Al-Aqsa. Bagi orang Yahudi, dibangunnya kubah batu tepat di atas titik ruang maha kudus Bait Allah membuat patah harapan mereka yang tinggal di Yerusalem bagi didirikannya kembali Bait Allah.
Tahun-tahun berikutnya, tetap silih-berganti kerajaan dan bangsa-bangsa merebut Yerusalem, sehingga mustahil bagi orang Yahudi untuk kembali mendirikan Bait Allah, seperti :
•          Tentara perang salib Eropa (1099-1187)
•          Kerajaan Mamluk (1250-1517)
•          Turki Ottoman (1517-1918) dan
•          Mandat Inggris (1918-1948).

Memasuki era sinagoga
Bagi mereka yang tinggal di negeri asing dan di tanah Palestina, tahun-tahun penderitaan mereka diisi oleh pengharapan dan doa-doa untuk pemulihan. Di negara manapun orang-orang Yahudi berada, mereka menyediakan waktu untuk menghadap Yerusalem dan berdoa bagi pemulihan Israel, berkumpulnya lagi bangsa Israel dan pembangunan kembali Bait Allah. Dengan hancurnya Bait Allah kedua, dunia orang Yahudi kehilangan pusatnya. Sebagai gantinya, dalam melaksanakan ibadah kepada Tuhan orang-orang Yahudi mendirikan sinagoga-sinagoga di negara dimana mereka tinggal.
Sinagoga, berasal dari bahasa Yunani synagogē memiliki berarti “berkumpul bersama” atau eba yang berarti “jemaah” dalam bahasa Ibrani. Pengertian awal sinagoga bukanlah sebuah bangunan / tempat ibadah, melainkan sebuah “persekutuan” diantara kelompok kecil  orang Yahudi untuk membaca Taurat. Pada waktu masa pembuangan bangsa Israel ke Babel abad ke-6 SM, sinagoga menjadi sangat penting, sebab dengan ketidakadaan Bait Suci, dalam beribadah satu-satunya cara bagi orang-orang Yahudi adalah beribadah di sinagoga. Mereka berkumpul, berdoa, membaca kitab Taurat, melaksanakan hari-hari raya
kurban dan mengumpulkan persembahan bagi pembangun-an Bait Suci kelak. Dengan terulangnya masa diaspora bangsa Israel seperti pada masa Babel dulu, maka sinagoga dikembangkan kembali sebagai pengganti Bait Allah untuk tempat beribadah kepada Tuhan. Di negara manapun, dimana terdapat orang Yahudi, maka disitu pasti didirikan sinagoga, tempat berkumpul untuk beribadah (Kis 13:14-15), berdoa, bersekolah, belajar Kitab Suci (Kis 14:1), berdebat tentang Taurat (Kis 17:17), menyelengarakan pengadilan, dan mengumpulkan persembahan secara khusus bagi didirikannya kembali Bait Allah di Yerusalem. Di setiap sinagoga terdapat gulungan-gulungan Taurat yang jika sedang tidak digunakan disimpan di sebuah tabut yang menghadap ke Yerusalem.
Mengapa Bait Allah tidak bisa dibangun
Berulang-ulang kali bangsa Israel mencoba untuk membangun Bait Allah-nya yang telah hancur pada tahun 70 M. Namun berulang-ulang kali juga mereka gagal. Kegagalan terjadi baik akibat penjajahan sampai terjadinya bencana alam. Mengapa Rumah Tuhan tersebut tidak dapat di bangun kembali ?
Penjajahan dan kehancuran Bait Allah yang terjadi adalah akibat dari kesalahan yang dilakukan bangsa Israel sendiri yang berubah setia terhadap Allah. Setiap bangsa yang datang menguasai Israel adalah atas seizin Tuhan sendiri sebagai penghukuman terhadap dosa Israel (II Taw 6:36). Awal kejatuhan Israel yang terutama adalah pada saat Raja Salomo melakukan dosa dengan mengambil istri-istri dari bangsa-bangsa kafir yang menyebabkan Salomo menyembah allah lain sembahan istri-istri tersebut. Tuhan tidak langsung menghukum kerajaan Israel pimpinan Salomo karena Tuhan menghormati Daud, ayah Salomo. Namun setelah Salomo mati, pada tahun 930 SM kerajaan Israel terpecah dua menjadi Kerajaan Selatan/ Yehuda/ Yerusalem dan Kerajaan Utara/ Israel/ Samaria. Terpecahnya Israel menjadi dua juga adalah merupakan penghukuman dari Tuhan (I Raja 11:29-39; 12:15), namun mereka tidak juga sadar dan menambah dosa mereka terhadap Tuhan. Dua kesalahan utama Israel dan Yerusalem terhadap Tuhan adalah :
•          Berubah setia dari Allah kepada penyembahan berhala (II Taw 7:19-20)
•          Melalaikan Sabat (II Taw 36:21). Tuhan memerintahkan kepada bangsa Israel untuk tidak mengusahakan tanah mereka selama 1 tahun setiap 7 tahun sekali (Im 25:1-7). Selama masa Sabat itu orang Israel tidak boleh bercocok tanam maupun mengusahakan tanah (membiarkannya tandus) sebagai tahun perhentian / Sabat bagi Tuhan.
Akan tetapi mereka melanggar kedua perintah Tuhan yang penting itu. Oleh sebab itu Tuhan menjatuhkan penghukuman atas mereka dan membuat bangsa Israel “tandus” dan terdiaspora.
•          Diaspora kerajaan Utara (Israel). Kerajaan Utara lebih dulu terdiaspora yaitu pada tahun 722 SM oleh kerajaan Asyur (II Raja 17:6-7). Raja Asyur mengadakan pembuangan besar-besaran terhadap penduduk Israel dan menempatkan mereka di daerah Asyur di kota Halah (kini sekitar Suriah dan Irak).
•          Diaspora kerajaan Selatan (Yehuda). Kerajaan Selatan terdiaspora tahun 586 SM oleh kerajaan Babel. Bukan hanya itu, Nebuzaradan, utusan Nebukadnezar raja Babel membakar Bait Allah dan seluruh bangunan di Yerusalem (II Raja 25:8-17). Sedangkan penduduknya di tawan ke Hamat (Suriah) dan tempat-tempat lain yang tidak diketahui nama modernnya seperti Tel Abib, Tel Hasra, S. Keber, S. Ahawa, Kerub, dll.
Itulah penghukuman yang harus di jalani oleh Israel dan Yerusalem oleh karena mengabaikan Tuhan dan melupakan Sabat, dan penghukuman itu adalah selama 430 tahun. Selama itulah orang Israel akan terdiaspora, dan tanah Israel menjadi tandus (sesuai tahun-tahun Sabat yang mereka lalaikan).

430 Tahun Israel menjadi tandus
Darimana angka 430 didapat? Yeh 4:5-6, Beginilah Aku tentukan bagimu: “Berapa tahun hukuman kaum Israel, sekian harilah engkau menanggung hukuman mereka, yaitu tiga ratus sembilan puluh hari. Kalau engkau sudah mengakhiri waktu ini, berbaringlah engkau untuk kedua kalinya, tetapi pada sisi kananmu dan tanggunglah hukuman kaum Yehuda empat puluh hari lamanya; Aku menentukan bagimu satu hari untuk satu tahun.” Yehezkiel ditugaskan untuk berbaring sebagai perlambang jumlah tahun Israel dan Yehuda berbuat dosa. Tiga ratus sembilan puluh tahun (1 hari Yehezkiel =1 tahun bagi Tuhan) ini tampaknya mencakup masa kerajaan Salomo hingga jatuhnya Yerusalem, sedangkan empat puluh tahun tambahan yang dikenakan kepada Yehuda mungkin mewakili masa pemerintahan Manasye yang amat jahat, yang mempengaruhi Yehuda selama sisa sejarahnya (II Raja 21:11-15). Karena dua kerajaan ini adalah merupakan satu bangsa yaitu Israel, jadi total penghukuman yang bangsa Israel harus jalani adalah 430 tahun (penjumlahan dari 390 dan 40). Selama itulah seharusnya bangsa Israel akan tercerai-berai dan tanahnya menjadi tandus.
Oleh karena melalaikan Sabat – yaitu orang Israel tidak membuat tandus tanahnya namun tetap mengusahakan tanahnya dengan serakah pada waktu-waktu Sabat – maka penghukuman yang Tuhan berikan adalah menanduskan tanah Israel. Tidak ada yang bisa mengusahakan tanah Israel selama waktu penghukuman itu, jangankan mengusahakan-nya untuk menginjakkan kaki ke tanah air mereka sendiri saja tidak bisa sebab mereka tercerai-berai ke negeri-negeri asing. Oleh karena “ketandusan” ini pula maka bangsa Israel tidak bisa mendirikan Bait Allah-nya. Tanah mereka total tidak dapat diusahakan dan  beristirahat sebagai ganti tahun-tahun sabat yang dilewati oleh bangsa Israel (Im 26:34-35).

Janji pengampunan
Yeremia 29:10-14: Sebab beginilah firman TUHAN: “Apabila telah genap tujuh puluh tahun bagi Babel, barulah Aku memperhatikan kamu. Aku akan menepati janji-Ku itu kepadamu dengan mengembalikan kamu ke tempat ini... Dan apabila kamu berseru dan datang untuk berdoa kepada-Ku, ... Aku akan memulihkan keadaanmu dan akan mengumpulkan kamu dari antara segala bangsa dan dari segala tempat ke mana kamu telah Kuceraiberaikan, demikianlah firman TUHAN, dan Aku akan mengembali-kan kamu ke tempat yang dari mana Aku telah membuang kamu.”  (lihat juga Yer 25:11-12) Sekalipun penghukuman sudah di jatuhkan, tetapi Tuhan masih memberikan kesempatan bagi bangsa Israel untuk bertobat, Tuhan bermurah hati dengan menawarkan pengampunan bagi bangsa Israel jika mereka mau bertobat dan kembali kepada-Nya. Selama 70 tahun saja mereka harus menanggung penghukuman dan dapat kembali ke negeri asal mereka, dan Tuhan akan menghapuskan sisa masa hukuman yang 360 tahun (430 dikurangi 70). Beberapa orang menanggapi tawaran Tuhan itu, dan mereka bertobat sehingga orang-orang kembali ke Israel seperti kitab Ezra 1-2 mencatat, bahwa pada tahun 536. Pada tahun itulah rombongan pertama kembali ke Israel di bawah pimpinan Zerubabel (ayat Ezr 1:2; 3:8; Hag 1:1,14 dan Za 4:9). Sekitar 50.000 orang kembali dan mulai membangun kembali Bait Suci Salomo yang telah hancur.
Tujuh kali lipat
Seperti julukannya sebagai bangsa yang tegar tengkuk, ternyata sekalipun Tuhan memberikan tawaran pengampunan dan janji pemulangan atas mereka yang terdiaspora, akan tetapi sebagian besar bangsa Israel tidak mau kembali ke tanah air mereka. Hanya sebagian kecil saja yang mau kembali (Ezr 1:5) dan beribadah kepada Tuhan, itupun hanya orang-orang yang miskin saja, sedangkan sebagian besar dari mereka tidak mau bertobat dan lebih memilih hidup di tempat mereka tinggal saat itu. Mereka yang tinggal adalah orang-orang yang telah berhasil dan menjadi kaya di pembuangan, sekalipun sebagai penyokong dana untuk pembangunan Bait Allah, mereka lebih memilih tetap tinggal dari pada harus kembali ke Israel yang tidak jelas dimana mereka harus tinggal selanjutnya. Oleh sebab itu Tuhan kembali murka kepada orang-orang pilihannya ini dan bukannya penghapusan penghukuman yang Tuhan berikan tetapi membuat sisa hukuman menjadi 7X lipat, seperti hukum Tuhan yang diberikan kepada bangsa Israel melalui Musa dalam Imamat 26:18,21 : “Dan jikalau kamu dalam keadaan yang demikianpun tidak mendengarkan Daku, maka Aku akan lebih keras menghajar kamu sampai tujuh kali lipat karena dosamu, Jikalau hidupmu tetap bertentangan dengan Daku dan kamu tidak mau mendengarkan Daku, maka Aku akan makin menambah hukuman atasmu sampai tujuh kali lipat setimpal dengan dosamu.”
Jadi, karena bangsa Israel tidak mau bertobat, sisa hukuman 360 tahun yang seharusnya dihapuskan, malah Tuhan jadikan tujuh kali lipat! Yaitu menjadi 2.520 tahun (360 x 7). Selama itulah Israel akan kembali tandus dan orang Israel tidak akan bisa membangun Bait Allah-nya. TIDAK AKAN PERNAH BISA! kecuali sampai masa penghukuman itu berakhir. Ingat pada waktu kaisar Julian mendukung penuh pembangunan Bait Allah pada tahun 363 M, sekalipun segala bahan telah siap untuk memulai pembangunan Bait Allah, namun Tuhan mendatangkan gempa yang luar biasa besar sehingga terhentilah pembangunannya.
Kapan penghukuman itu akan berakhir?
Kita akan menghitung sekarang... Tapi, karena 2.520 tahun hukuman yang Tuhan berikan adalah tahun Yahudi maka kita akan ubah dahulu tahun yang digunakan menjadi tahun Masehi/Julian seperti yang digunakan penanggalan secara Internasional :
-           1 tahun Yahudi = 360 hari (berdasarkan 12x perputaran bulan terhadap bumi).
-           2.520 tahun = 907.200 hari Yahudi
-           1 tahun Masehi/Julian = 365,25 hari (berdasarkan 1x perputaran bumi terhadap matahari)
-           907.200 / 365,25 = 2.483,7 tahun Masehi.
Jadi masa penghukuman / diaspora yang harus dijalani bangsa Israel adalah 2.483,7 tahun Masehi. Itu berarti dari gelombang pertama kembalinya bangsa Israel yang sudah menjalani 70 tahun pembuangan pimpinan Zerubabel tahun 536 akan berakhir pada tahun 1948...  Yang di dapat dari 2.483 - 536 + 1 = 1948. Ditambah 1 karena peralihan antara tahun 1 sebelum Masehi ke tahun 1 Masehi tidak terdapat tahun 0, akan tetapi ada celah satu tahun, sehingga perhitungan-perhitungan tahun yang melewati peralihan SM dan M harus ditambah 1 tahun. Sehingga kita dapatkan bahwa masa berakhirnya penghukuman Israel adalah tahun 1948, tepat seperti tahun kemerdekaan bangsa itu. Itu berarti tanah Israel akan kembali “subur” dan siap untuk ditaburi, ditanami, diusahakan dan dibangunnya kembali Bait Allah mereka.
Pohon Ara bertunas,
akhir zaman sudah diambang pintu
Tahun berganti tahun, masa berganti masa, dan lebih dari 2.520 tahun sudah bangsa Israel terhukum, tandus dan terdiaspora, mereka tinggal di bangsa-bangsa sebagai pendatang tanpa pernah bisa kembali ke tanah air mereka di Israel. Demikian juga dengan Bait Allah mereka, lebih dari 1.900 tahun sudah bangunan Bait Allah telah menjadi reruntuhan tanpa bisa dibangun kembali. Bagaimana bisa dibangun, jika mereka masih tinggal terpencar-pencar di antara bangsa-bangsa yang berjauhan jaraknya.



Namun akhirnya penghukuman pun berakhir. Pada tanggal 14 Mei 1948 Israel merdeka, dalam Mat 24:32 Tuhan Yesus berkata: “Tariklah pelajaran dari perumpamaan tentang pohon ara: Apabila ranting-rantingnya melembut dan mulai bertunas, kamu tahu, bahwa musim panas sudah dekat.” Perkataan ini adalah nubuat Tuhan Yesus tentang pemulihan Israel di suatu waktu. Dengan dikatakan-Nya “... Rantingnya melembut dan mulai bertunas...” membuktikan bahwa Israel yang mengalami tanah “tandus” mulai dipulihkan, masa penghukuman Israel telah selesai. Israel subur kembali dan siap menjalani hidup sebagai bangsa. (Lih. Art. “Pemulihan Israel, tanda spesifik akhir zaman pertama” di Buletin Doa edisi 130/Agustus 2009).
Bagaimana kelanjutan usaha mereka untuk mendirikan Bait Allah ke-3, bagaimana persiapan orang-orang Israel dalam usaha mendirikan Bait Allah-nya kembali, apa hubungan pembangunan Bait Allah ke-3 dengan kita Gereja-Nya, dan mengapa pembangunan tersebut sebagai tanda akhir zaman? (Vs.)
Pustaka :
- Donald C. Stamps M.A., M.Div., “The Full Life Study Bible”; Life Publishers
     International.
- Garry M. Burge, “Whose Land, Whose Promise?”; Pilgrim Press.
- Thomas Ice & Randall Price, “Pembangunan kembali Bait Allah”.
- Trias Kuncahyono, “Jerusalem - Kesucian, Konflik dan Pengadilan Akhir”; Kompas.
- Peter Wongso, Dr., “Hermeneutika Eskatologi”, SAAT.
- Sami Awwad, “The Holy Land in Color, One Land -Tree Religions”; Golden Printing
  Press Jerusalem.
- Wikipedia.org



 RAJA NEBUKADNEZAR ,  SANDRAKH, MESAKH dan ABEDNEGO

Daniel 1 : 1-21
1:1 Pada tahun yang ketiga pemerintahan Yoyakim, raja Yehuda, datanglah Nebukadnezar, raja Babel, ke Yerusalem, lalu mengepung kota itu.
1:2 Tuhan menyerahkan Yoyakim, raja Yehuda, dan sebagian dari perkakas-perkakas di rumah Allah ke dalam tangannya. Semuanya itu dibawanya ke tanah Sinear, ke dalam rumah dewanya; perkakas-perkakas itu dibawanya ke dalam perbendaharaan dewanya.
1:3 Lalu raja bertitah kepada Aspenas, kepala istananya, untuk membawa beberapa orang Israel, yang berasal dari keturunan raja dan dari kaum bangsawan,
1:4 yakni orang-orang muda yang tidak ada sesuatu cela, yang berperawakan baik, yang memahami berbagai-bagai hikmat, berpengetahuan banyak dan yang mempunyai pengertian tentang ilmu, yakni orang-orang yang cakap untuk bekerja dalam istana raja, supaya mereka diajarkan tulisan dan bahasa orang Kasdim.
1:5 Dan raja menetapkan bagi mereka pelabur setiap hari dari santapan raja dan dari anggur yang biasa diminumnya. Mereka harus dididik selama tiga tahun, dan sesudah itu mereka harus bekerja pada raja.
1:6 Di antara mereka itu ada juga beberapa orang Yehuda, yakni Daniel, Hananya, Misael dan Azarya.
1:7 Pemimpin pegawai istana itu memberi nama lain kepada mereka: Daniel dinamainya Beltsazar, Hananya dinamainya Sadrakh, Misael dinamainya Mesakh dan Azarya dinamainya Abednego.
1:8 Daniel berketetapan untuk tidak menajiskan dirinya dengan santapan raja dan dengan anggur yang biasa diminum raja; dimintanyalah kepada pemimpin pegawai istana itu, supaya ia tak usah menajiskan dirinya.
1:9 Maka Allah mengaruniakan kepada Daniel kasih dan sayang dari pemimpin pegawai istana itu;
1:10 tetapi berkatalah pemimpin pegawai istana itu kepada Daniel: "Aku takut, kalau-kalau tuanku raja, yang telah menetapkan makanan dan minumanmu, berpendapat bahwa kamu kelihatan kurang sehat dari pada orang-orang muda lain yang sebaya dengan kamu, sehingga karena kamu aku dianggap bersalah oleh raja."
1:11 Kemudian berkatalah Daniel kepada penjenang yang telah diangkat oleh pemimpin pegawai istana untuk mengawasi Daniel, Hananya, Misael dan Azarya:
1:12 "Adakanlah percobaan dengan hamba-hambamu ini selama sepuluh hari dan biarlah kami diberikan sayur untuk dimakan dan air untuk diminum;
1:13 sesudah itu bandingkanlah perawakan kami dengan perawakan orang-orang muda yang makan dari santapan raja, kemudian perlakukanlah hamba-hambamu ini sesuai dengan pendapatmu."
1:14 Didengarkannyalah permintaan mereka itu, lalu diadakanlah percobaan dengan mereka selama sepuluh hari.
1:15 Setelah lewat sepuluh hari, ternyata perawakan mereka lebih baik dan mereka kelihatan lebih gemuk dari pada semua orang muda yang telah makan dari santapan raja.
1:16 Kemudian penjenang itu selalu mengambil makanan mereka dan anggur yang harus mereka minum, lalu memberikan sayur kepada mereka.
1:17 Kepada keempat orang muda itu Allah memberikan pengetahuan dan kepandaian tentang berbagai-bagai tulisan dan hikmat, sedang Daniel juga mempunyai pengertian tentang berbagai-bagai penglihatan dan mimpi.
1:18 Setelah lewat waktu yang ditetapkan raja, bahwa mereka sekalian harus dibawa menghadap, maka dibawalah mereka oleh pemimpin pegawai istana itu ke hadapan Nebukadnezar.
1:19 Raja bercakap-cakap dengan mereka; dan di antara mereka sekalian itu tidak didapati yang setara dengan Daniel, Hananya, Misael dan Azarya; maka bekerjalah mereka itu pada raja.
1:20 Dalam tiap-tiap hal yang memerlukan kebijaksanaan dan pengertian, yang ditanyakan raja kepada mereka, didapatinya bahwa mereka sepuluh kali lebih cerdas dari pada semua orang berilmu dan semua ahli jampi di seluruh kerajaannya.
1:21 Daniel ada di sana sampai tahun pertama pemerintahan Koresh.

Daniel 2 : 1-49
2:1 Pada tahun yang kedua pemerintahan Nebukadnezar bermimpilah Nebukadnezar; karena itu hatinya gelisah dan ia tidak dapat tidur.
2:2 Lalu raja menyuruh memanggil orang-orang berilmu, ahli jampi, ahli sihir dan para Kasdim, untuk menerangkan kepadanya tentang mimpinya itu; maka datanglah mereka dan berdiri di hadapan raja.
2:3 Kata raja kepada mereka: "Aku bermimpi, dan hatiku gelisah, karena ingin mengetahui mimpi itu."
2:4 Lalu berkatalah para Kasdim itu kepada raja (dalam bahasa Aram): "Ya raja, kekallah hidupmu! Ceriterakanlah kepada hamba-hambamu mimpi itu, maka kami akan memberitahukan maknanya."
2:5 Tetapi raja menjawab para Kasdim itu: "Aku telah mengambil keputusan, yakni jika kamu tidak memberitahukan kepadaku mimpi itu dengan maknanya, maka kamu akan dipenggal-penggal dan rumah-rumahmu akan dirobohkan menjadi timbunan puing;
2:6 tetapi jika kamu dapat memberitahukan mimpi itu dengan maknanya, maka kamu akan menerima hadiah, pemberian-pemberian dan kehormatan yang besar dari padaku. Oleh sebab itu beritahukanlah kepadaku mimpi itu dengan maknanya!"
2:7 Mereka menjawab pula: "Silakan tuanku raja menceriterakan mimpi itu kepada hamba-hambanya ini, maka kami akan memberitahukan maknanya."
2:8 Jawab raja: "Aku tahu benar-benar, bahwa kamu mencoba mengulur-ulur waktu, karena kamu melihat, bahwa aku telah mengambil keputusan,
2:9 yakni jika kamu tidak dapat memberitahukan kepadaku mimpi itu, maka kamu akan kena hukuman yang sama; dan aku tahu bahwa kamu telah bermufakat untuk mengatakan kepadaku hal-hal yang bohong dan busuk, sampai keadaan berubah. Oleh sebab itu ceriterakanlah kepadaku mimpi itu, supaya aku tahu, bahwa kamu dapat memberitahukan maknanya juga kepadaku."
2:10 Para Kasdim itu menjawab raja: "Tidak ada seorang pun di muka bumi yang dapat memberitahukan apa yang diminta tuanku raja! Dan tidak pernah seorang raja, bagaimanapun agungnya dan besar kuasanya, telah meminta hal sedemikian dari seorang berilmu atau seorang ahli jampi atau seorang Kasdim.
2:11 Apa yang diminta tuanku raja adalah terlalu berat, dan tidak ada seorang pun yang dapat memberitahukannya kepada tuanku raja, selain dari dewa-dewa yang tidak berdiam di antara manusia."
2:12 Maka raja menjadi sangat geram dan murka karena hal itu, lalu dititahkannyalah untuk melenyapkan semua orang bijaksana di Babel.
2:13 Ketika titah dikeluarkan supaya orang-orang bijaksana dibunuh, maka Daniel dan teman-temannya pun terancam akan dibunuh.
2:14 Lalu berkatalah Daniel dengan cerdik dan bijaksana kepada Ariokh, pemimpin pengawal raja yang telah pergi untuk membunuh orang-orang bijaksana di Babel itu,
2:15 katanya kepada Ariokh, pembesar raja itu: "Mengapa titah yang begitu keras ini dikeluarkan oleh raja?" Lalu Ariokh memberitahukan hal itu kepada Daniel.
2:16 Maka Daniel menghadap raja dan meminta kepadanya, supaya ia diberi waktu untuk memberitahukan makna itu kepada raja.
2:17 Kemudian pulanglah Daniel dan memberitahukan hal itu kepada Hananya, Misael dan Azarya, teman-temannya,
2:18 dengan maksud supaya mereka memohon kasih sayang kepada Allah semesta langit mengenai rahasia itu, supaya Daniel dan teman-temannya jangan dilenyapkan bersama-sama orang-orang bijaksana yang lain di Babel.
2:19 Maka rahasia itu disingkapkan kepada Daniel dalam suatu penglihatan malam. Lalu Daniel memuji Allah semesta langit.
2:20 Berkatalah Daniel: "Terpujilah nama Allah dari selama-lamanya sampai selama-lamanya, sebab dari pada Dialah hikmat dan kekuatan!
2:21 Dia mengubah saat dan waktu, Dia memecat raja dan mengangkat raja, Dia memberi hikmat kepada orang bijaksana dan pengetahuan kepada orang yang berpengertian;
2:22 Dialah yang menyingkapkan hal-hal yang tidak terduga dan yang tersembunyi, Dia tahu apa yang ada di dalam gelap, dan terang ada pada-Nya.
2:23 Ya Allah nenek moyangku, kupuji dan kumuliakan Engkau, sebab Engkau mengaruniakan kepadaku hikmat dan kekuatan, dan telah memberitahukan kepadaku sekarang apa yang kami mohon kepada-Mu: Engkau telah memberitahukan kepada kami hal yang dipersoalkan raja."
2:24 Sebab itu pergilah Daniel kepada Ariokh yang telah ditugaskan raja untuk melenyapkan orang-orang bijaksana di Babel; maka pergilah ia serta berkata kepadanya, demikian: "Orang-orang bijaksana di Babel itu jangan kaulenyapkan! Bawalah aku menghadap raja, maka aku akan memberitahukan kepada raja makna itu!"
2:25 Ariokh segera membawa Daniel menghadap raja serta berkata kepada raja demikian: "Aku telah mendapat seorang dari antara orang-orang buangan dari Yehuda, yang dapat memberitahukan makna itu kepada raja."
2:26 Bertanyalah raja kepada Daniel yang namanya Beltsazar: "Sanggupkah engkau memberitahukan kepadaku mimpi yang telah kulihat itu dengan maknanya juga?"
2:27 Daniel menjawab, katanya kepada raja: "Rahasia, yang ditanyakan tuanku raja, tidaklah dapat diberitahukan kepada raja oleh orang bijaksana, ahli jampi, orang berilmu atau ahli nujum.
2:28 Tetapi di sorga ada Allah yang menyingkapkan rahasia-rahasia; Ia telah memberitahukan kepada tuanku raja Nebukadnezar apa yang akan terjadi pada hari-hari yang akan datang. Mimpi dan penglihatan-penglihatan yang tuanku lihat di tempat tidur ialah ini:
2:29 Sedang tuanku ada di tempat tidur, ya tuanku raja, timbul pada tuanku pikiran-pikiran tentang apa yang akan terjadi di kemudian hari, dan Dia yang menyingkapkan rahasia-rahasia telah memberitahukan kepada tuanku apa yang akan terjadi.
2:30 Adapun aku, kepadaku telah disingkapkan rahasia itu, bukan karena hikmat yang mungkin ada padaku melebihi hikmat semua orang yang hidup, tetapi supaya maknanya diberitahukan kepada tuanku raja, dan supaya tuanku mengenal pikiran-pikiran tuanku.
2:31 Ya raja, tuanku melihat suatu penglihatan, yakni sebuah patung yang amat besar! Patung ini tinggi, berkilau-kilauan luar biasa, tegak di hadapan tuanku, dan tampak mendahsyatkan.
2:32 Adapun patung itu, kepalanya dari emas tua, dada dan lengannya dari perak, perut dan pinggangnya dari tembaga,
2:33 sedang pahanya dari besi dengan kakinya sebagian dari besi dan sebagian lagi dari tanah liat.
2:34 Sementara tuanku melihatnya, terungkit lepas sebuah batu tanpa perbuatan tangan manusia, lalu menimpa patung itu, tepat pada kakinya yang dari besi dan tanah liat itu, sehingga remuk.
2:35 Maka dengan sekaligus diremukkannyalah juga besi, tanah liat, tembaga, perak dan emas itu, dan semuanya menjadi seperti sekam di tempat pengirikan pada musim panas, lalu angin menghembuskannya, sehingga tidak ada bekas-bekasnya yang ditemukan. Tetapi batu yang menimpa patung itu menjadi gunung besar yang memenuhi seluruh bumi.
2:36 Itulah mimpi tuanku, dan sekarang maknanya akan kami katakan kepada tuanku raja:
2:37 Ya tuanku raja, raja segala raja, yang kepadanya oleh Allah semesta langit telah diberikan kerajaan, kekuasaan, kekuatan dan kemuliaan,
2:38 dan yang ke dalam tangannya telah diserahkan-Nya anak-anak manusia, di mana pun mereka berada, binatang-binatang di padang dan burung-burung di udara, dan yang dibuat-Nya menjadi kuasa atas semuanya itu -- tuankulah kepala yang dari emas itu.
2:39 Tetapi sesudah tuanku akan muncul suatu kerajaan lain, yang kurang besar dari kerajaan tuanku; kemudian suatu kerajaan lagi, yakni yang ketiga, dari tembaga, yang akan berkuasa atas seluruh bumi.
2:40 Sesudah itu akan ada suatu kerajaan yang keempat, yang keras seperti besi, tepat seperti besi yang meremukkan dan menghancurkan segala sesuatu; dan seperti besi yang menghancurluluhkan, maka kerajaan ini akan meremukkan dan menghancurluluhkan semuanya.
2:41 Dan seperti tuanku lihat kaki dan jari-jarinya sebagian dari tanah liat tukang periuk dan sebagian lagi dari besi, itu berarti, bahwa kerajaan itu terbagi; memang kerajaan itu juga keras seperti besi, sesuai dengan yang tuanku lihat besi itu bercampur dengan tanah liat.
2:42 Tetapi sebagaimana jari-jari kaki itu sebagian dari besi dan sebagian lagi dari tanah liat, demikianlah kerajaan itu akan menjadi keras sebagian dan rapuh sebagian.
2:43 Seperti tuanku lihat besi bercampur dengan tanah liat, itu berarti: mereka akan bercampur oleh perkawinan, tetapi tidak akan merupakan satu kesatuan, seperti besi tidak dapat bercampur dengan tanah liat.
2:44 Tetapi pada zaman raja-raja, Allah semesta langit akan mendirikan suatu kerajaan yang tidak akan binasa sampai selama-lamanya, dan kekuasaan tidak akan beralih lagi kepada bangsa lain: kerajaan itu akan meremukkan segala kerajaan dan menghabisinya, tetapi kerajaan itu sendiri akan tetap untuk selama-lamanya,
2:45 tepat seperti yang tuanku lihat, bahwa tanpa perbuatan tangan manusia sebuah batu terungkit lepas dari gunung dan meremukkan besi, tembaga, tanah liat, perak dan emas itu. Allah yang maha besar telah memberitahukan kepada tuanku raja apa yang akan terjadi di kemudian hari; mimpi itu adalah benar dan maknanya dapat dipercayai."
2:46 Lalu sujudlah raja Nebukadnezar serta menyembah Daniel; juga dititahkannya mempersembahkan korban dan bau-bauan kepadanya.
2:47 Berkatalah raja kepada Daniel: "Sesungguhnyalah, Allahmu itu Allah yang mengatasi segala allah dan Yang berkuasa atas segala raja, dan Yang menyingkapkan rahasia-rahasia, sebab engkau telah dapat menyingkapkan rahasia itu."
2:48 Lalu raja memuliakan Daniel: dianugerahinyalah dengan banyak pemberian yang besar, dan dibuatnya dia menjadi penguasa atas seluruh wilayah Babel dan menjadi kepala semua orang bijaksana di Babel.
2:49 Atas permintaan Daniel, raja menyerahkan pemerintahan wilayah Babel itu kepada Sadrakh, Mesakh dan Abednego, sedang Daniel sendiri tinggal di istana raja.

Daniel 3 : 1-30
3:1 Raja Nebukadnezar membuat sebuah patung emas yang tingginya enam puluh hasta dan lebarnya enam hasta yang didirikannya di dataran Dura di wilayah Babel.
3:2 Lalu raja Nebukadnezar menyuruh orang mengumpulkan para wakil raja, para penguasa, para bupati, para penasihat negara, para bendahara, para hakim, para ahli hukum dan semua kepala daerah, untuk menghadiri pentahbisan patung yang telah didirikannya itu.
3:3 Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupati, para penasihat negara, para bendahara, para hakim, para ahli hukum dan semua kepala daerah, untuk menghadiri pentahbisan patung yang telah didirikan raja Nebukadnezar itu.
3:4 Dan berserulah seorang bentara dengan suara nyaring: "Beginilah dititahkan kepadamu, hai orang-orang dari segala bangsa, suku bangsa dan bahasa:
3:5 demi kamu mendengar bunyi sangkakala, seruling, kecapi, rebab, gambus, serdam dan berbagai-bagai jenis bunyi-bunyian, maka haruslah kamu sujud menyembah patung yang telah didirikan raja Nebukadnezar itu;
3:6 siapa yang tidak sujud menyembah, akan dicampakkan seketika itu juga ke dalam perapian yang menyala-nyala!"
3:7 Sebab itu demi segala bangsa mendengar bunyi sangkakala, seruling, kecapi, rebab, gambus dan berbagai-bagai jenis bunyi-bunyian, maka sujudlah orang-orang dari segala bangsa, suku bangsa dan bahasa, dan menyembah patung emas yang telah didirikan raja Nebukadnezar itu.
3:8 Pada waktu itu juga tampillah beberapa orang Kasdim menuduh orang Yahudi.
3:9 Berkatalah mereka kepada raja Nebukadnezar: "Ya raja, kekallah hidup tuanku!
3:10 Tuanku raja telah mengeluarkan titah, bahwa setiap orang yang mendengar bunyi sangkakala, seruling, kecapi, rebab, gambus, serdam dan berbagai-bagai jenis bunyi-bunyian, harus sujud menyembah patung emas itu,
3:11 dan bahwa siapa yang tidak sujud menyembah, akan dicampakkan ke dalam perapian yang menyala-nyala.
3:12 Ada beberapa orang Yahudi, yang kepada mereka telah tuanku berikan pemerintahan atas wilayah Babel, yakni Sadrakh, Mesakh dan Abednego, orang-orang ini tidak mengindahkan titah tuanku, ya raja: mereka tidak memuja dewa tuanku dan tidak menyembah patung emas yang telah tuanku dirikan."
3:13 Sesudah itu Nebukadnezar memerintahkan dalam marahnya dan geramnya untuk membawa Sadrakh, Mesakh dan Abednego menghadap. Setelah orang-orang itu dibawa menghadap raja,
3:14 berkatalah Nebukadnezar kepada mereka: "Apakah benar, hai Sadrakh, Mesakh dan Abednego, bahwa kamu tidak memuja dewaku dan tidak menyembah patung emas yang kudirikan itu?
3:15 Sekarang, jika kamu bersedia, demi kamu mendengar bunyi sangkakala, seruling, kecapi, rebab, gambus, serdam dan berbagai-bagai jenis bunyi-bunyian, sujudlah menyembah patung yang kubuat itu! Tetapi jika kamu tidak menyembah, kamu akan dicampakkan seketika itu juga ke dalam perapian yang menyala-nyala. Dan dewa manakah yang dapat melepaskan kamu dari dalam tanganku?"
3:16 Lalu Sadrakh, Mesakh dan Abednego menjawab raja Nebukadnezar: "Tidak ada gunanya kami memberi jawab kepada tuanku dalam hal ini.
3:17 Jika Allah kami yang kami puja sanggup melepaskan kami, maka Ia akan melepaskan kami dari perapian yang menyala-nyala itu, dan dari dalam tanganmu, ya raja;
3:18 tetapi seandainya tidak, hendaklah tuanku mengetahui, ya raja, bahwa kami tidak akan memuja dewa tuanku, dan tidak akan menyembah patung emas yang tuanku dirikan itu."
3:19 Maka meluaplah kegeraman Nebukadnezar, air mukanya berubah terhadap Sadrakh, Mesakh dan Abednego; lalu diperintahkannya supaya perapian itu dibuat tujuh kali lebih panas dari yang biasa.
3:20 Kepada beberapa orang yang sangat kuat dari tentaranya dititahkannya untuk mengikat Sadrakh, Mesakh dan Abednego dan mencampakkan mereka ke dalam perapian yang menyala-nyala itu.
3:21 Lalu diikatlah ketiga orang itu, dengan jubah, celana, topi dan pakaian-pakaian mereka yang lain, dan dicampakkan ke dalam perapian yang menyala-nyala.
3:22 Karena titah raja itu keras, dipanaskanlah perapian itu dengan luar biasa, sehingga nyala api itu membakar mati orang-orang yang mengangkat Sadrakh, Mesakh dan Abednego itu ke atas.
3:23 Tetapi ketiga orang itu, yakni Sadrakh, Mesakh dan Abednego, jatuh ke dalam perapian yang menyala-nyala itu dengan terikat.
3:24 Kemudian terkejutlah raja Nebukadnezar lalu bangun dengan segera; berkatalah ia kepada para menterinya: "Bukankah tiga orang yang telah kita campakkan dengan terikat ke dalam api itu?" Jawab mereka kepada raja: "Benar, ya raja!"
3:25 Katanya: "Tetapi ada empat orang kulihat berjalan-jalan dengan bebas di tengah-tengah api itu; mereka tidak terluka, dan yang keempat itu rupanya seperti anak dewa!"
3:26 Lalu Nebukadnezar mendekati pintu perapian yang bernyala-nyala itu; berkatalah ia: "Sadrakh, Mesakh dan Abednego, hamba-hamba Allah yang maha tinggi, keluarlah dan datanglah ke mari!" Lalu keluarlah Sadrakh, Mesakh dan Abednego dari api itu.
3:27 Dan para wakil raja, para penguasa, para bupati dan para menteri raja datang berkumpul; mereka melihat, bahwa tubuh orang-orang ini tidak mempan oleh api itu, bahwa rambut di kepala mereka tidak hangus, jubah mereka tidak berubah apa-apa, bahkan bau kebakaran pun tidak ada pada mereka.
3:28 Berkatalah Nebukadnezar: "Terpujilah Allahnya Sadrakh, Mesakh dan Abednego! Ia telah mengutus malaikat-Nya dan melepaskan hamba-hamba-Nya, yang telah menaruh percaya kepada-Nya, dan melanggar titah raja, dan yang menyerahkan tubuh mereka, karena mereka tidak mau memuja dan menyembah allah mana pun kecuali Allah mereka.
3:29 Sebab itu aku mengeluarkan perintah, bahwa setiap orang dari bangsa, suku bangsa atau bahasa mana pun ia, yang mengucapkan penghinaan terhadap Allahnya Sadrakh, Mesakh dan Abednego, akan dipenggal-penggal dan rumahnya akan dirobohkan menjadi timbunan puing, karena tidak ada allah lain yang dapat melepaskan secara demikian itu."
3:30 Lalu raja memberikan kedudukan tinggi kepada Sadrakh, Mesakh dan Abednego di wilayah Babel

Daniel 4 : 1-37
4:1 Dari raja Nebukadnezar kepada orang-orang dari segala bangsa, suku bangsa dan bahasa, yang diam di seluruh bumi: "Bertambah-tambahlah kiranya kesejahteraanmu!
4:2 Aku berkenan memaklumkan tanda-tanda dan mujizat-mujizat yang telah dilakukan Allah yang maha tinggi kepadaku.
4:3 Betapa besarnya tanda-tanda-Nya dan betapa hebatnya mujizat-mujizat-Nya! Kerajaan-Nya adalah kerajaan yang kekal dan pemerintahan-Nya turun-temurun!
4:4 Aku, Nebukadnezar, diam dalam rumahku dengan tenang dan hidup dengan senang dalam istanaku;
4:5 lalu aku mendapat mimpi yang mengejutkan aku, dan khayalanku di tempat tidurku serta penglihatan-penglihatan yang kulihat menggelisahkan aku.
4:6 Maka aku mengeluarkan titah, bahwa semua orang bijaksana di Babel harus dibawa menghadap aku, supaya mereka memberitahukan kepadaku makna mimpi itu.
4:7 Kemudian orang-orang berilmu, ahli jampi, para Kasdim dan ahli nujum datang menghadap dan aku menceritakan kepada mereka mimpi itu, tetapi mereka tidak dapat memberitahukan maknanya kepadaku.
4:8 Pada akhirnya Daniel datang menghadap aku, yakni Daniel yang dinamai Beltsazar menurut nama dewaku, dan yang penuh dengan roh para dewa yang kudus. Lalu kuceritakan kepadanya mimpi itu:
4:9 Hai Beltsazar, kepala orang-orang berilmu! Aku tahu, bahwa engkau penuh dengan roh para dewa yang kudus, dan bahwa tidak ada rahasia yang sukar bagimu! Sebab itu inilah riwayat penglihatan mimpi yang kudapat, maka ceritakanlah kepadaku maknanya.
4:10 Adapun penglihatan yang kudapat di tempat tidurku itu, demikian: di tengah-tengah bumi ada sebatang pohon yang sangat tinggi;
4:11 pohon itu bertambah besar dan kuat, tingginya sampai ke langit, dan dapat dilihat sampai ke ujung seluruh bumi.
4:12 Daun-daunnya indah, buahnya berlimpah-limpah, padanya ada makanan bagi semua yang hidup; di bawahnya binatang-binatang di padang mencari tempat bernaung dan di dahan-dahannya bersarang burung-burung di udara, dan segala makhluk mendapat makanan dari padanya.
4:13 Kemudian dalam penglihatan yang kudapat di tempat tidurku itu tampak seorang penjaga, seorang kudus, turun dari langit;
4:14 ia berseru dengan nyaring, demikian katanya: Tebanglah pohon itu dan potonglah dahan-dahannya, gugurkanlah daun-daunnya dan hamburkanlah buah-buahnya! Biarlah binatang-binatang lari dari bawahnya dan burung-burung dari dahan-dahannya!
4:15 Tetapi biarkanlah tunggulnya tinggal di dalam tanah, terikat dengan rantai dari besi dan tembaga, di rumput muda di padang; biarlah ia dibasahi dengan embun dari langit dan bersama-sama dengan binatang-binatang mendapat bagiannya dari rumput di bumi!
4:16 Biarlah hati manusianya berubah dan diberikan kepadanya hati binatang. Demikianlah berlaku atasnya sampai tujuh masa berlalu.
4:17 Titah ini adalah menurut putusan para penjaga dan hal ini menurut perkataan orang-orang kudus, supaya orang-orang yang hidup tahu, bahwa Yang Mahatinggi berkuasa atas kerajaan manusia dan memberikannya kepada siapa yang dikehendaki-Nya, bahkan orang yang paling kecil sekalipun dapat diangkat-Nya untuk kedudukan itu.
4:18 Itulah mimpi yang telah kudapat, aku, raja Nebukadnezar; sekarang engkau, Beltsazar, katakanlah kepadaku maknanya, sebab semua orang bijaksana dari kerajaanku tidak dapat memberitahukan maknanya kepadaku; tetapi engkaulah yang sanggup, karena engkau penuh dengan roh para dewa yang kudus!"
4:19 Lalu berdirilah Daniel yang namanya Beltsazar, tercengang beberapa saat, pikiran-pikirannya menggelisahkan dia. Berkatalah raja: "Beltsazar, janganlah mimpi dan maknanya itu menggelisahkan engkau!" Beltsazar menjawab: "Tuanku, biarlah mimpi itu tertimpa atas musuh tuanku dan maknanya atas seteru tuanku!
4:20 Pohon yang tuanku lihat itu, yang bertambah besar dan kuat, yang tingginya sampai ke langit dan yang terlihat sampai ke seluruh bumi,
4:21 yang daun-daunnya indah dan buahnya berlimpah-limpah dan padanya ada makanan bagi semua yang hidup, yang di bawahnya ada binatang-binatang di padang dan di dahan-dahannya bersarang burung-burung di udara --
4:22 tuankulah itu, ya raja, tuanku yang telah bertambah besar dan kuat, yang kebesarannya bertambah sampai ke langit, dan yang kekuasaannya sampai ke ujung bumi!
4:23 Tentang yang tuanku raja lihat, yakni seorang penjaga, seorang kudus, yang turun dari langit, sambil berkata: Tebanglah pohon ini dan binasakanlah dia, tetapi biarkanlah tunggulnya ada di dalam tanah, terikat dengan rantai dari besi dan tembaga, di rumput muda di padang, dan biarlah ia dibasahi dengan embun dari langit dan mendapat bagiannya bersama-sama dengan binatang-binatang di padang, hingga sudah berlaku yang demikian atasnya sampai tujuh masa berlalu --
4:24 inilah maknanya, ya raja, dan inilah putusan Yang Mahatinggi mengenai tuanku raja:
4:25 tuanku akan dihalau dari antara manusia dan tempat tinggal tuanku akan ada di antara binatang-binatang di padang; kepada tuanku akan diberikan makanan rumput, seperti kepada lembu, dan tuanku akan dibasahi dengan embun dari langit; dan demikianlah akan berlaku atas tuanku sampai tujuh masa berlalu, hingga tuanku mengakui, bahwa Yang Mahatinggi berkuasa atas kerajaan manusia dan memberikannya kepada siapa yang dikehendaki-Nya.
4:26 Yang dikatakan tentang membiarkan tunggul pohon itu, berarti: kerajaan tuanku akan kembali tuanku pegang segera sesudah tuanku mengakui, bahwa Sorgalah yang mempunyai kekuasaan.
4:27 Jadi, ya raja, biarlah nasihatku berkenan pada hati tuanku: lepaskanlah diri tuanku dari pada dosa dengan melakukan keadilan, dan dari pada kesalahan dengan menunjukkan belas kasihan terhadap orang yang tertindas; dengan demikian kebahagiaan tuanku akan dilanjutkan!"
4:28 Semuanya itu terjadi atas raja Nebukadnezar;
4:29 sebab setelah lewat dua belas bulan, ketika ia sedang berjalan-jalan di atas istana raja di Babel,
4:30 berkatalah raja: "Bukankah itu Babel yang besar itu, yang dengan kekuatan kuasaku dan untuk kemuliaan kebesaranku telah kubangun menjadi kota kerajaan?"
4:31 Raja belum habis bicara, ketika suatu suara terdengar dari langit: "Kepadamu dinyatakan, ya raja Nebukadnezar, bahwa kerajaan telah beralih dari padamu;
4:32 engkau akan dihalau dari antara manusia dan tempat tinggalmu akan ada di antara binatang-binatang di padang; kepadamu akan diberikan makanan rumput seperti kepada lembu; dan demikianlah akan berlaku atasmu sampai tujuh masa berlalu, hingga engkau mengakui, bahwa Yang Mahatinggi berkuasa atas kerajaan manusia dan memberikannya kepada siapa yang dikehendaki-Nya!"
4:33 Pada saat itu juga terlaksanalah perkataan itu atas Nebukadnezar, dan ia dihalau dari antara manusia dan makan rumput seperti lembu, dan tubuhnya basah oleh embun dari langit, sampai rambutnya menjadi panjang seperti bulu burung rajawali dan kukunya seperti kuku burung.
4:34 Tetapi setelah lewat waktu yang ditentukan, aku, Nebukadnezar, menengadah ke langit, dan akal budiku kembali lagi kepadaku. Lalu aku memuji Yang Mahatinggi dan membesarkan dan memuliakan Yang Hidup kekal itu, karena kekuasaan-Nya ialah kekuasaan yang kekal dan kerajaan-Nya turun-temurun.
4:35 Semua penduduk bumi dianggap remeh; Ia berbuat menurut kehendak-Nya terhadap bala tentara langit dan penduduk bumi; dan tidak ada seorang pun yang dapat menolak tangan-Nya dengan berkata kepada-Nya: "Apa yang Kaubuat?"
4:36 Pada waktu akal budiku kembali kepadaku, kembalilah juga kepadaku kebesaran dan kemuliaanku untuk kemasyhuran kerajaanku. Para menteriku dan para pembesarku menjemput aku lagi; aku dikembalikan kepada kerajaanku, bahkan kemuliaan yang lebih besar dari dahulu diberikan kepadaku.
4:37 Jadi sekarang aku, Nebukadnezar, memuji, meninggikan dan memuliakan Raja Sorga, yang segala perbuatan-Nya adalah benar dan jalan-jalan-Nya adalah adil, dan yang sanggup merendahkan mereka yang berlaku congkak.

Daniel 5 : 1-30
5:1 Raja Belsyazar mengadakan perjamuan yang besar untuk para pembesarnya, seribu orang jumlahnya; dan di hadapan seribu orang itu ia minum-minum anggur.
5:2 Dalam kemabukan anggur, Belsyazar menitahkan orang membawa perkakas dari emas dan perak yang telah diambil oleh Nebukadnezar, ayahnya, dari dalam Bait Suci di Yerusalem, supaya raja dan para pembesarnya, para isteri dan para gundik mereka minum dari perkakas itu.
5:3 Kemudian dibawalah perkakas dari emas dan perak itu, yang diambil dari dalam Bait Suci, Rumah Allah di Yerusalem, lalu raja dan para pembesarnya, para isteri dan para gundik mereka minum dari perkakas itu;
5:4 mereka minum anggur dan memuji-muji dewa-dewa dari emas dan perak, tembaga, besi, kayu dan batu.
5:5 Pada waktu itu juga tampaklah jari-jari tangan manusia menulis pada kapur dinding istana raja, di depan kaki dian, dan raja melihat punggung tangan yang sedang menulis itu.
5:6 Lalu raja menjadi pucat, dan pikiran-pikirannya menggelisahkan dia; sendi-sendi pangkal pahanya menjadi lemas dan lututnya berantukan.
5:7 Kemudian berserulah raja dengan keras, supaya para ahli jampi, para Kasdim dan para ahli nujum dibawa menghadap. Berkatalah raja kepada para orang bijaksana di Babel itu: "Setiap orang yang dapat membaca tulisan ini dan dapat memberitahukan maknanya kepadaku, kepadanya akan dikenakan pakaian dari kain ungu, dan lehernya akan dikalungkan rantai emas, dan di dalam kerajaanku ia akan mempunyai kekuasaan sebagai orang ketiga."
5:8 Tetapi semua orang bijaksana dari raja, yang telah datang menghadap, tidak sanggup membaca tulisan itu dan tidak sanggup memberitahukan maknanya kepada raja.
5:9 Sesudah itu sangatlah cemas hati raja Belsyazar dan ia menjadi pucat; juga para pembesarnya terperanjat.
5:10 Karena perkataan raja dan para pembesarnya itu masuklah permaisuri ke dalam ruang perjamuan; berkatalah ia: "Ya raja, kekallah hidup tuanku! Janganlah pikiran-pikiran tuanku menggelisahkan tuanku dan janganlah menjadi pucat;
5:11 sebab dalam kerajaan tuanku ada seorang yang penuh dengan roh para dewa yang kudus! Dalam zaman ayah tuanku ada terdapat pada orang itu kecerahan, akal budi dan hikmat yang seperti hikmat para dewa. Ia telah diangkat oleh raja Nebukadnezar, ayah tuanku menjadi kepala orang-orang berilmu, para ahli jampi, para Kasdim dan para ahli nujum,
5:12 karena pada orang itu terdapat roh yang luar biasa dan pengetahuan dan akal budi, sehingga dapat menerangkan mimpi, menyingkapkan hal-hal yang tersembunyi dan menguraikan kekusutan, yakni pada Daniel yang dinamai Beltsazar oleh raja. Baiklah sekarang Daniel dipanggil dan ia akan memberitahukan maknanya!"
5:13 Lalu dibawalah Daniel menghadap raja. Bertanyalah raja kepada Daniel: "Engkaukah Daniel itu, salah seorang buangan yang telah diangkut oleh raja, ayahku, dari tanah Yehuda?
5:14 Telah kudengar tentang engkau, bahwa engkau penuh dengan roh para dewa, dan bahwa padamu terdapat kecerahan, akal budi dan hikmat yang luar biasa.
5:15 Kepadaku telah dibawa orang-orang bijaksana, para ahli jampi, supaya mereka membaca tulisan ini dan memberitahukan maknanya kepadaku, tetapi mereka tidak sanggup mengatakan makna perkataan itu.
5:16 Tetapi telah kudengar tentang engkau, bahwa engkau dapat memberikan makna dan dapat menguraikan kekusutan. Oleh sebab itu, jika engkau dapat membaca tulisan itu dan dapat memberitahukan maknanya kepadaku, maka kepadamu akan dikenakan pakaian dari kain ungu dan pada lehermu akan dikalungkan rantai emas, dan dalam kerajaan ini engkau akan mempunyai kekuasaan sebagai orang ketiga."
5:17 Kemudian Daniel menjawab raja: "Tahanlah hadiah tuanku, berikanlah pemberian tuanku kepada orang lain! Namun demikian, aku akan membaca tulisan itu bagi raja dan memberitahukan maknanya kepada tuanku.
5:18 Ya tuanku raja! Allah, Yang Mahatinggi, telah memberikan kekuasaan sebagai raja, kebesaran, kemuliaan dan keluhuran kepada Nebukadnezar, ayah tuanku.
5:19 Dan oleh karena kebesaran yang telah diberikan-Nya kepadanya itu, maka takut dan gentarlah terhadap dia orang-orang dari segala bangsa, suku bangsa dan bahasa; dibunuhnya siapa yang dikehendakinya dan dibiarkannya hidup siapa yang dikehendakinya, ditinggikannya siapa yang dikehendakinya dan direndahkannya siapa yang dikehendakinya.
5:20 Tetapi ketika ia menjadi tinggi hati dan keras kepala, sehingga berlaku terlalu angkuh, maka ia dijatuhkan dari takhta kerajaannya dan kemuliaannya diambil dari padanya.
5:21 Ia dihalau dari antara manusia dan hatinya menjadi sama seperti hati binatang, dan tempat tinggalnya ada di antara keledai hutan; kepadanya diberikan makanan rumput seperti kepada lembu, dan tubuhnya basah oleh embun dari langit, sampai ia mengakui, bahwa Allah, Yang Mahatinggi, berkuasa atas kerajaan manusia dan mengangkat siapa yang dikehendaki-Nya untuk kedudukan itu.
5:22 Tetapi tuanku, Belsyazar, anaknya, tidak merendahkan diri, walaupun tuanku mengetahui semuanya ini.
5:23 Tuanku meninggikan diri terhadap Yang Berkuasa di sorga: perkakas dari Bait-Nya dibawa orang kepada tuanku, lalu tuanku serta para pembesar tuanku, para isteri dan para gundik tuanku telah minum anggur dari perkakas itu; tuanku telah memuji-muji dewa-dewa dari perak dan emas, dari tembaga, besi, kayu dan batu, yang tidak dapat melihat atau mendengar atau mengetahui, dan tidak tuanku muliakan Allah, yang menggenggam nafas tuanku dan menentukan segala jalan tuanku.
5:24 Sebab itu Ia menyuruh punggung tangan itu dan dituliskanlah tulisan ini.
5:25 Maka inilah tulisan yang tertulis itu: Mené, mené, tekél ufarsin.
5:26 Dan inilah makna perkataan itu: Mené: masa pemerintahan tuanku dihitung oleh Allah dan telah diakhiri;
5:27 Tekél: tuanku ditimbang dengan neraca dan didapati terlalu ringan;
5:28 Peres: kerajaan tuanku dipecah dan diberikan kepada orang Media dan Persia."
5:29 Lalu atas titah Belsyazar dikenakanlah kepada Daniel pakaian dari kain ungu dan pada lehernya dikalungkan rantai emas, dan dimaklumkanlah tentang dia, bahwa di dalam kerajaan ia akan mempunyai kekuasaan sebagai orang ketiga.
5:30 Pada malam itu juga terbunuhlah Belsyazar, raja orang Kasdim itu.

Daniel 6 : 1-29
6:1 Darius, orang Media, menerima pemerintahan ketika ia berumur enam puluh dua tahun.
6:2 Lalu berkenanlah Darius mengangkat seratus dua puluh wakil-wakil raja atas kerajaannya; mereka akan ditempatkan di seluruh kerajaan;
6:3 membawahi mereka diangkat pula tiga pejabat tinggi, dan Daniel adalah salah satu dari ketiga orang itu; kepada merekalah para wakil-wakil raja harus memberi pertanggungan jawab, supaya raja jangan dirugikan.
6:4 Maka Daniel ini melebihi para pejabat tinggi dan para wakil raja itu, karena ia mempunyai roh yang luar biasa; dan raja bermaksud untuk menempatkannya atas seluruh kerajaannya.
6:5 Kemudian para pejabat tinggi dan wakil raja itu mencari alasan dakwaan terhadap Daniel dalam hal pemerintahan, tetapi mereka tidak mendapat alasan apa pun atau sesuatu kesalahan, sebab ia setia dan tidak ada didapati sesuatu kelalaian atau sesuatu kesalahan padanya.
6:6 Maka berkatalah orang-orang itu: "Kita tidak akan mendapat suatu alasan dakwaan terhadap Daniel ini, kecuali dalam hal ibadahnya kepada Allahnya!"
6:7 Kemudian bergegas-gegaslah para pejabat tinggi dan wakil raja itu menghadap raja serta berkata kepadanya: "Ya raja Darius, kekallah hidup tuanku!
6:8 Semua pejabat tinggi kerajaan ini, semua penguasa dan wakil raja, para menteri dan bupati telah mufakat, supaya dikeluarkan kiranya suatu penetapan raja dan ditetapkan suatu larangan, agar barangsiapa yang dalam tiga puluh hari menyampaikan permohonan kepada salah satu dewa atau manusia kecuali kepada tuanku, ya raja, maka ia akan dilemparkan ke dalam gua singa.
6:9 Oleh sebab itu, ya raja, keluarkanlah larangan itu dan buatlah suatu surat perintah yang tidak dapat diubah, menurut undang-undang orang Media dan Persia, yang tidak dapat dicabut kembali."
6:10 Sebab itu raja Darius membuat surat perintah dengan larangan itu.
6:11 Demi didengar Daniel, bahwa surat perintah itu telah dibuat, pergilah ia ke rumahnya. Dalam kamar atasnya ada tingkap-tingkap yang terbuka ke arah Yerusalem; tiga kali sehari ia berlutut, berdoa serta memuji Allahnya, seperti yang biasa dilakukannya.
6:12 Lalu orang-orang itu bergegas-gegas masuk dan mendapati Daniel sedang berdoa dan bermohon kepada Allahnya.
6:13 Kemudian mereka menghadap raja dan menanyakan kepadanya tentang larangan raja: "Bukankah tuanku mengeluarkan suatu larangan, supaya setiap orang yang dalam tiga puluh hari menyampaikan permohonan kepada salah satu dewa atau manusia kecuali kepada tuanku, ya raja, akan dilemparkan ke dalam gua singa?" Jawab raja: "Perkara ini telah pasti menurut undang-undang orang Media dan Persia, yang tidak dapat dicabut kembali."
6:14 Lalu kata mereka kepada raja: "Daniel, salah seorang buangan dari Yehuda, tidak mengindahkan tuanku, ya raja, dan tidak mengindahkan larangan yang tuanku keluarkan, tetapi tiga kali sehari ia mengucapkan doanya."
6:15 Setelah raja mendengar hal itu, maka sangat sedihlah ia, dan ia mencari jalan untuk melepaskan Daniel, bahkan sampai matahari masuk, ia masih berusaha untuk menolongnya.
6:16 Lalu bergegas-gegaslah orang-orang itu menghadap raja serta berkata kepadanya: "Ketahuilah, ya raja, bahwa menurut undang-undang orang Media dan Persia tidak ada larangan atau penetapan yang dikeluarkan raja yang dapat diubah!"
6:17 Sesudah itu raja memberi perintah, lalu diambillah Daniel dan dilemparkan ke dalam gua singa. Berbicaralah raja kepada Daniel: "Allahmu yang kausembah dengan tekun, Dialah kiranya yang melepaskan engkau!"
6:18 Maka dibawalah sebuah batu dan diletakkan pada mulut gua itu, lalu raja mencap itu dengan cincin meterainya dan dengan cincin meterai para pembesarnya, supaya dalam hal Daniel tidak dibuat perubahan apa-apa.
6:19 Lalu pergilah raja ke istananya dan berpuasalah ia semalam-malaman itu; ia tidak menyuruh datang penghibur-penghibur, dan ia tidak dapat tidur.
6:20 Pagi-pagi sekali ketika fajar menyingsing, bangunlah raja dan pergi dengan buru-buru ke gua singa;
6:21 dan ketika ia sampai dekat gua itu, berserulah ia kepada Daniel dengan suara yang sayu. Berkatalah ia kepada Daniel: "Daniel, hamba Allah yang hidup, Allahmu yang kausembah dengan tekun, telah sanggupkah Ia melepaskan engkau dari singa-singa itu?"
6:22 Lalu kata Daniel kepada raja: "Ya raja, kekallah hidupmu!
6:23 Allahku telah mengutus malaikat-Nya untuk mengatupkan mulut singa-singa itu, sehingga mereka tidak mengapa-apakan aku, karena ternyata aku tak bersalah di hadapan-Nya; tetapi juga terhadap tuanku, ya raja, aku tidak melakukan kejahatan."
6:24 Lalu sangat sukacitalah raja dan ia memberi perintah, supaya Daniel ditarik dari dalam gua itu. Maka ditariklah Daniel dari dalam gua itu, dan tidak terdapat luka apa-apa padanya, karena ia percaya kepada Allahnya.
6:25 Raja memberi perintah, lalu diambillah orang-orang yang telah menuduh Daniel dan mereka dilemparkan ke dalam gua singa, baik mereka maupun anak-anak dan isteri-isteri mereka. Belum lagi mereka sampai ke dasar gua itu, singa-singa itu telah menerkam mereka, bahkan meremukkan tulang-tulang mereka.
6:26 Kemudian raja Darius mengirim surat kepada orang-orang dari segala bangsa, suku bangsa dan bahasa, yang mendiami seluruh bumi, bunyinya: "Bertambah-tambahlah kiranya kesejahteraanmu!
6:27 Bersama ini kuberikan perintah, bahwa di seluruh kerajaan yang kukuasai orang harus takut dan gentar kepada Allahnya Daniel, sebab Dialah Allah yang hidup, yang kekal untuk selama-lamanya; pemerintahan-Nya tidak akan binasa dan kekuasaan-Nya tidak akan berakhir.
6:28 Dia melepaskan dan menolong, dan mengadakan tanda dan mujizat di langit dan di bumi, Dia yang telah melepaskan Daniel dari cengkaman singa-singa."
6:29 Dan Daniel ini mempunyai kedudukan tinggi pada zaman pemerintahan Darius dan pada zaman pemerintahan Koresh, orang Persia itu.



Daniel 7 : 1-28
7:1 Pada tahun pertama pemerintahan Belsyazar, raja Babel, bermimpilah Daniel dan mendapat penglihatan-penglihatan di tempat tidurnya. Lalu dituliskannya mimpi itu, dan inilah garis besarnya:
7:2 Berkatalah Daniel, demikian: "Pada malam hari aku mendapat penglihatan, tampak keempat angin dari langit mengguncangkan laut besar,
7:3 dan empat binatang besar naik dari dalam laut, yang satu berbeda dengan yang lain.
7:4 Yang pertama rupanya seperti seekor singa, dan mempunyai sayap burung rajawali; aku terus melihatnya sampai sayapnya tercabut dan ia terangkat dari tanah dan ditegakkan pada dua kaki seperti manusia, dan kepadanya diberikan hati manusia.
7:5 Dan tampak ada seekor binatang yang lain, yang kedua, rupanya seperti beruang; ia berdiri pada sisinya yang sebelah, dan tiga tulang rusuk masih ada di dalam mulutnya di antara giginya. Dan demikianlah dikatakan kepadanya: Ayo, makanlah daging banyak-banyak.
7:6 Kemudian aku melihat, tampak seekor binatang yang lain, rupanya seperti macan tutul; ada empat sayap burung pada punggungnya, lagipula binatang itu berkepala empat, dan kepadanya diberikan kekuasaan.
7:7 Kemudian aku melihat dalam penglihatan malam itu, tampak seekor binatang yang keempat, yang menakutkan dan mendahsyatkan, dan ia sangat kuat. Ia bergigi besar dari besi; ia melahap dan meremukkan, dan sisanya diinjak-injaknya dengan kakinya; ia berbeda dengan segala binatang yang terdahulu; lagipula ia bertanduk sepuluh.
7:8 Sementara aku memperhatikan tanduk-tanduk itu, tampak tumbuh di antaranya suatu tanduk lain yang kecil, sehingga tiga dari tanduk-tanduk yang dahulu itu tercabut; dan pada tanduk itu tampak ada mata seperti mata manusia dan mulut yang menyombong.
7:9 Sementara aku terus melihat, takhta-takhta diletakkan, lalu duduklah Yang Lanjut Usianya; pakaian-Nya putih seperti salju dan rambut-Nya bersih seperti bulu domba; kursi-Nya dari nyala api dengan roda-rodanya dari api yang berkobar-kobar;
7:10 suatu sungai api timbul dan mengalir dari hadapan-Nya; seribu kali beribu-ribu melayani Dia, dan selaksa kali berlaksa-laksa berdiri di hadapan-Nya. Lalu duduklah Majelis Pengadilan dan dibukalah Kitab-kitab.
7:11 Aku terus melihatnya, karena perkataan sombong yang diucapkan tanduk itu; aku terus melihatnya, sampai binatang itu dibunuh, tubuhnya dibinasakan dan diserahkan ke dalam api yang membakar.
7:12 Juga kekuasaan binatang-binatang yang lain dicabut, dan jangka hidup mereka ditentukan sampai pada waktu dan saatnya.
7:13 Aku terus melihat dalam penglihatan malam itu, tampak datang dengan awan-awan dari langit seorang seperti anak manusia; datanglah ia kepada Yang Lanjut Usianya itu, dan ia dibawa ke hadapan-Nya.
7:14 Lalu diberikan kepadanya kekuasaan dan kemuliaan dan kekuasaan sebagai raja, maka orang-orang dari segala bangsa, suku bangsa dan bahasa mengabdi kepadanya. Kekuasaannya ialah kekuasaan yang kekal, yang tidak akan lenyap, dan kerajaannya ialah kerajaan yang tidak akan musnah.
7:15 Maka aku, Daniel, terharu karena hal itu, dan penglihatan-penglihatan yang kulihat itu menggelisahkan aku.
7:16 Lalu kudekati salah seorang dari mereka yang berdiri di sana dan kuminta penjelasan tentang semuanya itu. Maka berkatalah ia kepadaku dan diberitahukannyalah kepadaku maknanya:
7:17 Binatang-binatang besar yang empat ekor itu ialah empat raja yang akan muncul dari dalam bumi;
7:18 sesudah itu orang-orang kudus milik Yang Mahatinggi akan menerima pemerintahan, dan mereka akan memegang pemerintahan itu sampai selama-lamanya, bahkan kekal selama-lamanya.
7:19 Lalu aku ingin mendapat penjelasan tentang binatang yang keempat itu, yang berbeda dengan segala binatang yang lain, yang sangat menakutkan, dengan gigi besinya dan kuku tembaganya, yang melahap dan meremukkan dan menginjak-injak sisanya dengan kakinya;
7:20 dan tentang kesepuluh tanduk yang ada pada kepalanya, dan tentang tanduk yang lain, yakni tanduk yang mempunyai mata dan yang mempunyai mulut yang menyombong, yang tumbuh sehingga patahlah tiga tanduk, dan yang lebih besar rupanya dari tanduk-tanduk yang lain.
7:21 Dan aku melihat tanduk itu berperang melawan orang-orang kudus dan mengalahkan mereka,
7:22 sampai Yang Lanjut Usianya itu datang dan keadilan diberikan kepada orang-orang kudus milik Yang Mahatinggi dan waktunya datang orang-orang kudus itu memegang pemerintahan.
7:23 Maka demikianlah katanya: Binatang yang keempat itu ialah kerajaan yang keempat yang akan ada di bumi, yang akan berbeda dengan segala kerajaan dan akan menelan seluruh bumi, menginjak-injaknya dan meremukkannya.
7:24 Kesepuluh tanduk itu ialah kesepuluh raja yang muncul dari kerajaan itu. Sesudah mereka, akan muncul seorang raja; dia berbeda dengan raja-raja yang dahulu dan akan merendahkan tiga raja.
7:25 Ia akan mengucapkan perkataan yang menentang Yang Mahatinggi, dan akan menganiaya orang-orang kudus milik Yang Mahatinggi; ia berusaha untuk mengubah waktu dan hukum, dan mereka akan diserahkan ke dalam tangannya selama satu masa dan dua masa dan setengah masa.
7:26 Lalu Majelis Pengadilan akan duduk, dan kekuasaan akan dicabut dari padanya untuk dimusnahkan dan dihancurkan sampai lenyap.
7:27 Maka pemerintahan, kekuasaan dan kebesaran dari kerajaan-kerajaan di bawah semesta langit akan diberikan kepada orang-orang kudus, umat Yang Mahatinggi: pemerintahan mereka adalah pemerintahan yang kekal, dan segala kekuasaan akan mengabdi dan patuh kepada mereka.
7:28 Sekianlah berita itu. Adapun aku, Daniel, pikiran-pikiranku sangat menggelisahkan aku, sehingga aku menjadi pucat; dan aku menyimpan hal itu dalam ingatanku."

Daniel 8 : 1-27
8:1 Pada tahun yang ketiga pemerintahan raja Belsyazar, nampaklah kepadaku, Daniel, suatu penglihatan sesudah yang tampak kepadaku dahulu itu.
8:2 Aku melihat dalam penglihatan itu, dan sementara aku melihat, aku berada di puri Susan, yang ada di wilayah Elam, dan aku melihat dalam penglihatan itu, bahwa aku sedang di tepi sungai Ulai.
8:3 Aku mengangkat mukaku dan melihat, tampak seekor domba jantan berdiri di depan sungai itu; tanduknya dua dan kedua tanduk itu tinggi, tetapi yang satu lebih tinggi dari yang lain, dan yang tinggi itu tumbuh terakhir.
8:4 Aku melihat domba jantan itu menanduk ke barat, ke utara dan ke selatan, dan tidak ada seekor binatang pun yang tahan menghadapi dia, dan tidak ada yang dapat membebaskan dari kuasanya; ia berbuat sekehendak hatinya dan membesarkan diri.
8:5 Tetapi sementara aku memperhatikannya, tampak seekor kambing jantan datang dari sebelah barat, yang melintasi seluruh bumi tanpa menginjak tanah; dan kambing jantan itu mempunyai satu tanduk yang aneh di antara kedua matanya.
8:6 Ia datang pada domba jantan yang dua tanduknya dan yang kulihat berdiri di depan sungai itu, lalu menyerangnya dengan keganasan yang hebat.
8:7 Aku melihatnya mendekati domba jantan itu; ia menggeram, lalu ditanduknya domba jantan itu, dipatahkannya kedua tanduknya, dan domba jantan itu tidak berdaya untuk tahan menghadapi dia; dihempaskannya dia ke bumi, diinjak-injaknya, dan tidak ada yang melepaskan domba jantan itu dari kuasanya.
8:8 Kambing jantan itu sangat membesarkan dirinya, tetapi ketika ia sampai pada puncak kuasanya, patahlah tanduk yang besar itu, lalu pada tempatnya tumbuh empat tanduk yang aneh, sejajar dengan keempat mata angin yang dari langit.
8:9 Maka dari salah satu tanduk itu muncul suatu tanduk kecil, yang menjadi sangat besar ke arah selatan, ke arah timur dan ke arah Tanah Permai.
8:10 Ia menjadi besar, bahkan sampai kepada bala tentara langit, dan dari bala tentara itu, dari bintang-bintang, dijatuhkannya beberapa ke bumi, dan diinjak-injaknya.
8:11 Bahkan terhadap Panglima bala tentara itu pun ia membesarkan dirinya, dan dari pada-Nya diambilnya korban persembahan sehari-hari, dan tempat-Nya yang kudus dirobohkannya.
8:12 Suatu kebaktian diadakan secara fasik menggantikan korban sehari-hari, kebenaran dihempaskannya ke bumi, dan apa pun yang dibuatnya, semuanya berhasil.
8:13 Kemudian kudengar seorang kudus berbicara, dan seorang kudus lain berkata kepada yang berbicara itu: "Sampai berapa lama berlaku penglihatan ini, yakni korban sehari-hari dan kefasikan yang membinasakan, tempat kudus yang diserahkan dan bala tentara yang diinjak-injak?"
8:14 Maka ia menjawab: "Sampai lewat dua ribu tiga ratus petang dan pagi, lalu tempat kudus itu akan dipulihkan dalam keadaan yang wajar."
8:15 Sedang aku, Daniel, melihat penglihatan itu dan berusaha memahaminya, maka tampaklah seorang berdiri di depanku, yang rupanya seperti seorang laki-laki;
8:16 dan aku mendengar dari tengah sungai Ulai itu suara manusia yang berseru: "Gabriel, buatlah orang ini memahami penglihatan itu!"
8:17 Lalu datanglah ia ke tempat aku berdiri, dan ketika ia datang, terkejutlah aku dan jatuh tertelungkup, lalu ia berkata kepadaku: "Pahamilah, anak manusia, bahwa penglihatan itu mengenai akhir masa!"
8:18 Sementara ia berbicara dengan aku, jatuh pingsanlah aku tertelungkup ke tanah; tetapi ia menyentuh aku dan membuat aku berdiri kembali.
8:19 Lalu berkatalah ia: "Kuberitahukan kepadamu apa yang akan terjadi pada akhir murka ini, sebab hal itu mengenai akhir zaman.
8:20 Domba jantan yang kaulihat itu, dengan kedua tanduknya, ialah raja-raja orang Media dan Persia.
8:21 Dan kambing jantan yang berbulu kesat itu ialah raja negeri Yunani, dan tanduk besar yang di antara kedua matanya itu ialah raja yang pertama.
8:22 Dan bahwa tanduk itu patah dan pada tempatnya itu muncul empat buah, berarti: empat kerajaan akan muncul dari bangsa itu, tetapi tidak sekuat yang terdahulu.
8:23 Dan pada akhir kerajaan mereka, apabila orang-orang fasik telah penuh kejahatannya, maka akan muncul seorang raja dengan muka yang garang dan yang pandai menipu.
8:24 Kekuatannya akan menjadi hebat, tetapi tidak sekuat yang terdahulu, dan ia akan mendatangkan kebinasaan yang mengerikan, dan apa yang dilakukannya akan berhasil; orang-orang berkuasa akan dibinasakannya, juga umat orang kudus.
8:25 Dan oleh karena akalnya, penipuan yang dilakukannya akan berhasil; ia akan membesarkan dirinya dalam hatinya, dan dengan tak disangka-sangka banyak orang akan dibinasakannya; juga ia akan bangkit melawan Raja segala raja. Tetapi tanpa perbuatan tangan manusia, ia akan dihancurkan.
8:26 Adapun penglihatan tentang petang dan pagi itu, apa yang dikatakan tentang itu adalah benar. Tetapi engkau, sembunyikanlah penglihatan itu, sebab hal itu mengenai masa depan yang masih jauh."
8:27 Maka aku, Daniel, lelah dan jatuh sakit beberapa hari lamanya; kemudian bangunlah aku dan melakukan pula urusan raja. Dan aku tercengang-cengang tentang penglihatan itu, tetapi tidak memahaminya.

Daniel 9 :1-27
9:1 Pada tahun pertama pemerintahan Darius, anak Ahasyweros, dari keturunan orang Media, yang telah menjadi raja atas kerajaan orang Kasdim,
9:2 pada tahun pertama kerajaannya itu aku, Daniel, memperhatikan dalam kumpulan Kitab jumlah tahun yang menurut firman TUHAN kepada nabi Yeremia akan berlaku atas timbunan puing Yerusalem, yakni tujuh puluh tahun.
9:3 Lalu aku mengarahkan mukaku kepada Tuhan Allah untuk berdoa dan bermohon, sambil berpuasa dan mengenakan kain kabung serta abu.
9:4 Maka aku memohon kepada TUHAN, Allahku, dan mengaku dosaku, demikian: "Ah Tuhan, Allah yang maha besar dan dahsyat, yang memegang Perjanjian dan kasih setia terhadap mereka yang mengasihi Engkau serta berpegang pada perintah-Mu!
9:5 Kami telah berbuat dosa dan salah, kami telah berlaku fasik dan telah memberontak, kami telah menyimpang dari perintah dan peraturan-Mu,
9:6 dan kami tidak taat kepada hamba-hamba-Mu, para nabi, yang telah berbicara atas nama-Mu kepada raja-raja kami, kepada pemimpin-pemimpin kami, kepada bapa-bapa kami dan kepada segenap rakyat negeri.
9:7 Ya Tuhan, Engkaulah yang benar, tetapi patutlah kami malu seperti pada hari ini, kami orang-orang Yehuda, penduduk kota Yerusalem dan segenap orang Israel, mereka yang dekat dan mereka yang jauh, di segala negeri kemana Engkau telah membuang mereka oleh karena mereka berlaku murtad terhadap Engkau.
9:8 Ya TUHAN, kami, raja-raja kami, pemimpin-pemimpin kami dan bapa-bapa kami patutlah malu, sebab kami telah berbuat dosa terhadap Engkau.
9:9 Pada Tuhan, Allah kami, ada kesayangan dan keampunan, walaupun kami telah memberontak terhadap Dia,
9:10 dan tidak mendengarkan suara TUHAN, Allah kami, yang menyuruh kami hidup menurut hukum yang telah diberikan-Nya kepada kami dengan perantaraan para nabi, hamba-hamba-Nya.
9:11 Segenap orang Israel telah melanggar hukum-Mu dan menyimpang karena tidak mendengarkan suara-Mu. Sebab itu telah dicurahkan ke atas kami kutuk dan sumpah, yang tertulis dalam kitab Taurat Musa, hamba Allah itu, sebab kami telah berbuat dosa terhadap Dia.
9:12 Dan telah ditetapkan-Nya firman-Nya, yang diucapkan-Nya terhadap kami dan terhadap orang-orang yang telah memerintah kami, yakni bahwa akan didatangkan-Nya kepada kami malapetaka yang besar, yang belum pernah terjadi di bawah semesta langit, seperti di Yerusalem.
9:13 Seperti yang tertulis dalam kitab Taurat Musa, segala malapetaka ini telah menimpa kami, dan kami tidak memohon belas kasihan TUHAN, Allah kami, dengan berbalik dari segala kesalahan kami dan memperhatikan kebenaran yang dari pada-Mu.
9:14 Sebab itu TUHAN bersiap dengan malapetaka itu dan mendatangkannya kepada kami; karena TUHAN, Allah kami, adalah adil dalam segala perbuatan yang dilakukan-Nya, tetapi kami tidak mendengarkan suara-Nya.
9:15 Oleh sebab itu, ya Tuhan, Allah kami, yang telah membawa umat-Mu keluar dari tanah Mesir dengan tangan yang kuat dan memasyhurkan nama-Mu, seperti pada hari ini, kami telah berbuat dosa, kami telah berlaku fasik.
9:16 Ya Tuhan, sesuai dengan belas kasihan-Mu, biarlah kiranya murka dan amarah-Mu berlalu dari Yerusalem, kota-Mu, gunung-Mu yang kudus; sebab oleh karena dosa kami dan oleh karena kesalahan nenek moyang kami maka Yerusalem dan umat-Mu telah menjadi cela bagi semua orang yang di sekeliling kami.
9:17 Oleh sebab itu, dengarkanlah, ya Allah kami, doa hamba-Mu ini dan permohonannya, dan sinarilah tempat kudus-Mu yang telah musnah ini dengan wajah-Mu, demi Tuhan sendiri.
9:18 Ya Allahku, arahkanlah telinga-Mu dan dengarlah, bukalah mata-Mu dan lihatlah kebinasaan kami dan kota yang disebut dengan nama-Mu, sebab kami menyampaikan doa permohonan kami ke hadapan-Mu bukan berdasarkan jasa-jasa kami, tetapi berdasarkan kasih sayang-Mu yang berlimpah-limpah.
9:19 Ya Tuhan, dengarlah! Ya, Tuhan, ampunilah! Ya Tuhan, perhatikanlah dan bertindaklah dengan tidak bertangguh, oleh karena Engkau sendiri, Allahku, sebab kota-Mu dan umat-Mu disebut dengan nama-Mu!"
9:20 Sementara aku berbicara dan berdoa dan mengaku dosaku dan dosa bangsaku, bangsa Israel, dan menyampaikan ke hadapan TUHAN, Allahku, permohonanku bagi gunung kudus Allahku,
9:21 sementara aku berbicara dalam doa, terbanglah dengan cepat ke arahku Gabriel, dia yang telah kulihat dalam penglihatan yang dahulu itu pada waktu persembahan korban petang hari.
9:22 Lalu ia mengajari aku dan berbicara dengan aku: "Daniel, sekarang aku datang untuk memberi akal budi kepadamu untuk mengerti.
9:23 Ketika engkau mulai menyampaikan permohonan keluarlah suatu firman, maka aku datang untuk memberitahukannya kepadamu, sebab engkau sangat dikasihi. Jadi camkanlah firman itu dan perhatikanlah penglihatan itu!
9:24 Tujuh puluh kali tujuh masa telah ditetapkan atas bangsamu dan atas kotamu yang kudus, untuk melenyapkan kefasikan, untuk mengakhiri dosa, untuk menghapuskan kesalahan, untuk mendatangkan keadilan yang kekal, untuk menggenapkan penglihatan dan nabi, dan untuk mengurapi yang maha kudus.
9:25 Maka ketahuilah dan pahamilah: dari saat firman itu keluar, yakni bahwa Yerusalem akan dipulihkan dan dibangun kembali, sampai pada kedatangan seorang yang diurapi, seorang raja, ada tujuh kali tujuh masa; dan enam puluh dua kali tujuh masa lamanya kota itu akan dibangun kembali dengan tanah lapang dan paritnya, tetapi di tengah-tengah kesulitan.
9:26 Sesudah keenam puluh dua kali tujuh masa itu akan disingkirkan seorang yang telah diurapi, padahal tidak ada salahnya apa-apa. Maka datanglah rakyat seorang raja memusnahkan kota dan tempat kudus itu, tetapi raja itu akan menemui ajalnya dalam air bah; dan sampai pada akhir zaman akan ada peperangan dan pemusnahan, seperti yang telah ditetapkan.
9:27 Raja itu akan membuat perjanjian itu menjadi berat bagi banyak orang selama satu kali tujuh masa. Pada pertengahan tujuh masa itu ia akan menghentikan korban sembelihan dan korban santapan; dan di atas sayap kekejian akan datang yang membinasakan, sampai pemusnahan yang telah ditetapkan menimpa yang membinasakan itu."

Daniel 10 : 1-21
 10:1 Pada tahun ketiga pemerintahan Koresh, raja orang Persia, suatu firman dinyatakan kepada Daniel yang diberi nama Beltsazar; firman itu benar dan mengenai kesusahan yang besar. Maka dicamkannyalah firman itu dan diperhatikannyalah penglihatan itu.
10:2 Pada waktu itu aku, Daniel, berkabung tiga minggu penuh:
10:3 makanan yang sedap tidak kumakan, daging dan anggur tidak masuk ke dalam mulutku dan aku tidak berurap sampai berlalu tiga minggu penuh.
10:4 Pada hari kedua puluh empat bulan pertama, ketika aku ada di tepi sungai besar, yakni sungai Tigris,
10:5 kuangkat mukaku, lalu kulihat, tampak seorang yang berpakaian kain lenan dan berikat pinggang emas dari ufas.
10:6 Tubuhnya seperti permata Tarsis dan wajahnya seperti cahaya kilat; matanya seperti suluh yang menyala-nyala, lengan dan kakinya seperti kilau tembaga yang digilap, dan suara ucapannya seperti gaduh orang banyak.
10:7 Hanya aku, Daniel, melihat penglihatan itu, tetapi orang-orang yang bersama-sama dengan aku, tidak melihatnya; tetapi mereka ditimpa oleh ketakutan yang besar, sehingga mereka lari bersembunyi;
10:8 demikianlah aku tinggal seorang diri. Ketika aku melihat penglihatan yang besar itu, hilanglah kekuatanku; aku menjadi pucat sama sekali, dan tidak ada lagi kekuatan padaku.
10:9 Lalu kudengar suara ucapannya, dan ketika aku mendengar suara ucapannya itu, jatuh pingsanlah aku tertelungkup dengan mukaku ke tanah.
10:10 Tetapi ada suatu tangan menyentuh aku dan membuat aku bangun sambil bertumpu pada lutut dan tanganku.
10:11 Katanya kepadaku: "Daniel, engkau orang yang dikasihi, camkanlah firman yang kukatakan kepadamu, dan berdirilah pada kakimu, sebab sekarang aku diutus kepadamu." Ketika hal ini dikatakannya kepadaku, berdirilah aku dengan gemetar.
10:12 Lalu katanya kepadaku: "Janganlah takut, Daniel, sebab telah didengarkan perkataanmu sejak hari pertama engkau berniat untuk mendapat pengertian dan untuk merendahkan dirimu di hadapan Allahmu, dan aku datang oleh karena perkataanmu itu.
10:13 Pemimpin kerajaan orang Persia berdiri dua puluh satu hari lamanya menentang aku; tetapi kemudian Mikhael, salah seorang dari pemimpin-pemimpin terkemuka, datang menolong aku, dan aku meninggalkan dia di sana berhadapan dengan raja-raja orang Persia.
10:14 Lalu aku datang untuk membuat engkau mengerti apa yang akan terjadi pada bangsamu pada hari-hari yang terakhir; sebab penglihatan ini juga mengenai hari-hari itu."
10:15 Ketika dikatakannya hal ini kepadaku, kutundukkan mukaku ke tanah dan aku terkelu.
10:16 Tetapi sesuatu yang menyerupai manusia menyentuh bibirku; lalu kubuka mulutku dan mulai berbicara, kataku kepada yang berdiri di depanku itu: "Tuanku, oleh sebab penglihatan itu aku ditimpa kesakitan, dan tidak ada lagi kekuatan padaku.
10:17 Masakan aku, hamba tuanku ini dapat berbicara dengan tuanku! Bukankah tidak ada lagi kekuatan padaku dan tidak ada lagi nafas padaku?"
10:18 Lalu dia yang rupanya seperti manusia itu menyentuh aku pula dan memberikan aku kekuatan,
10:19 dan berkata: "Hai engkau yang dikasihi, janganlah takut, sejahteralah engkau, jadilah kuat, ya, jadilah kuat!" Sementara ia berbicara dengan aku, aku merasa kuat lagi dan berkata: "Berbicaralah kiranya tuanku, sebab engkau telah memberikan aku kekuatan."
10:20 Lalu katanya: "Tahukah engkau, mengapa aku datang kepadamu? Sebentar lagi aku kembali untuk berperang dengan pemimpin orang Persia, dan sesudah aku selesai dengan dia, maka pemimpin orang Yunani akan datang.
10:21 Namun demikian, aku akan memberitahukan kepadamu apa yang tercantum dalam Kitab Kebenaran. Tidak ada satu pun yang berdiri di pihakku dengan tetap hati melawan mereka, kecuali Mikhael, pemimpinmu itu,

Daniel 11 : 1-45
11:1 seperti dahulu aku juga mendampinginya untuk menguatkan dan menyokongnya, yakni pada tahun pertama pemerintahan Darius, orang Media itu."
11:2 "Oleh sebab itu, aku akan memberitahukan kepadamu hal yang benar. Sesungguhnya, tiga raja lagi akan muncul di negeri Persia, dan yang keempat akan mendapat kekayaan yang lebih besar dari mereka semua, dan apabila ia telah menjadi kuat karena kekayaannya, ia akan berusaha sekuat-kuatnya untuk melawan kerajaan Yunani.
11:3 Kemudian akan muncul seorang raja yang gagah perkasa, yang akan memerintah dengan kekuasaan yang besar dan akan berbuat sekehendaknya.
11:4 Tetapi baru saja ia muncul, maka kerajaannya akan pecah dan terbagi-bagi menurut keempat mata angin dari langit, jatuh bukan kepada keturunannya, dan tanpa kekuasaan seperti yang dipunyainya; sebab kerajaannya akan runtuh dan menjadi milik orang-orang yang lain dari pada orang-orang ini.
11:5 Maka raja negeri Selatan akan menjadi kuat; tetapi salah seorang dari panglima-panglimanya akan menjadi lebih kuat dari padanya dan orang ini memerintah, lalu kekuasaannya akan menjadi kekuasaan yang besar.
11:6 Beberapa tahun kemudian keduanya akan bersekutu: puteri raja negeri Selatan akan datang kepada raja negeri Utara untuk mengadakan persetujuan. Tetapi puteri itu tidak berhasil, juga keturunannya tidak dapat bertahan: puteri itu akan diserahkan, demikian pula orang-orang yang mengantarnya, anak yang dilahirkannya dan orang yang mengawininya.
11:7 Dan pada waktu itu akan tumbuh suatu tunas yang seakar dengan puteri itu menggantikan orang itu, dan orang ini akan bergerak maju melawan tentara raja negeri Utara dan memasuki kota bentengnya, dan ia akan bertindak terhadap mereka dan ia akan berkuasa.
11:8 Bahkan dewa-dewa mereka dan patung-patung tuangan mereka dan barang-barang mereka yang berharga dari perak dan emas akan diangkutnya sebagai jarahan ke Mesir, lalu beberapa tahun lamanya ia akan berhenti berperang melawan raja negeri Utara.
11:9 Kemudian raja ini akan memasuki kerajaan raja negeri Selatan, tetapi kemudian pulang ke negerinya sendiri.
11:10 Kemudian anak-anaknya akan bersiap untuk berperang, dan akan mengerahkan sejumlah tentara yang besar, lalu salah seorang dari mereka itu akan bergerak maju melawan dia, menggenangi dan meliputi semuanya seperti air bah; dan pada serbuan yang kedua kalinya ia akan sampai ke benteng musuhnya.
11:11 Maka menggeramlah raja negeri Selatan itu, lalu maju berperang melawan raja negeri Utara, yang telah mengerahkan sejumlah tentara besar, dan tentara besar itu akan jatuh ke tangan musuhnya.
11:12 Setelah tentara besar itu dihancurkannya, maka hatinya akan bermegah; walaupun ia telah menewaskan berlaksa-laksa orang, ia tidak akan mempunyai kekuatan.
11:13 Lalu untuk kedua kalinya raja negeri Utara itu akan mengerahkan sejumlah tentara besar, lebih besar dari yang pertama, dan beberapa tahun kemudian, ia akan bergerak maju melawan dia dengan tentara yang besar dan dengan banyak perlengkapan perang.
11:14 Pada waktu itu banyak orang akan bangkit melawan raja negeri Selatan; juga orang-orang yang lalim dari bangsamu akan membesarkan diri, sehingga penglihatan itu menjadi kenyataan, tetapi mereka akan tergelincir.
11:15 Maka raja negeri Utara itu akan datang, mendirikan kubu pengepungan dan merebut kota yang berbenteng; dan tentara negeri Selatan tidak akan dapat bertahan, juga pasukan-pasukan pilihannya sekalipun, ya, tidak ada kekuatan apa pun yang dapat bertahan,
11:16 sehingga raja yang menyerangnya akan berbuat sekehendak hati, dan tidak ada seorang pun yang dapat bertahan menghadapinya; ia akan menduduki Tanah Permai dan seluruhnya akan ada dalam kekuasaannya.
11:17 Kemudian ia akan berusaha untuk menguasai seluruh kerajaan orang yang lain itu: ia akan mengadakan persetujuan dengan dia, dan seorang puterinya diberikannya kepadanya untuk menghancurkan kerajaan itu, tetapi maksudnya itu tidak akan berhasil dan tidak akan menguntungkannya.
11:18 Lalu ia akan memalingkan mukanya ke tanah-tanah pesisir dan banyak yang direbutnya; tetapi seorang panglima akan menghentikan penghinaannya itu, bahkan akan mengembalikan penghinaan itu kepadanya.
11:19 Sesudah itu ia akan memalingkan mukanya ke kota-kota benteng di negerinya sendiri; tetapi ia akan tergelincir dan jatuh dan tidak akan ditemukan lagi.
11:20 Menggantikan dia akan muncul seorang yang menyuruh seorang pemungut pajak menjalani bagian yang terindah dari kerajaan itu, tetapi beberapa hari kemudian ia akan dibinasakan, bukan oleh kemarahan atau oleh peperangan.
11:21 Menggantikan dia akan muncul seorang yang hina, yang tidak memperoleh martabat raja; tetapi dengan tak disangka-sangka ia akan datang merebut kedudukan raja dengan perbuatan-perbuatan licin.
11:22 Seluruh tentara yang datang melanda akan dihanyutkan di hadapannya dan dihancurkan, bahkan juga seorang raja Perjanjian.
11:23 Dan dari saat diadakan persekutuan dengan dia, ia akan berlaku curang, dan ia akan maju serta menjadi berkuasa, meskipun sedikit orang-orangnya.
11:24 Dengan tak disangka-sangka ia akan memasuki daerah-daerah yang paling subur dari negeri itu, dan melakukan apa yang belum pernah dilakukan oleh para bapa dan nenek moyangnya, yakni menghamburkan rampasan dan jarahan dan harta di antara orang-orangnya; juga terhadap tempat-tempat yang berbenteng ia membuat siasat, tetapi hanya untuk sementara waktu.
11:25 Kekuatan dan keberaniannya akan ditujukannya melawan raja negeri Selatan dengan memakai tentara yang besar; dan walaupun raja negeri Selatan itu akan bersiap untuk berperang dengan tentara yang amat besar dan kuat, ia tidak akan dapat bertahan, sebab akan diadakan siasat terhadap dia,
11:26 dan orang-orang yang makan dari santapannya akan meruntuhkannya: tentaranya akan hanyut dan banyak orangnya yang tewas dibunuh.
11:27 Dan kedua raja itu bermaksud jahat, dan sedang mereka duduk bersama-sama pada satu meja, mereka akan saling membohongi; tetapi hal itu tidak akan berhasil, sebab akhir zaman itu belum mencapai waktu yang ditetapkan.
11:28 Kemudian ia akan pulang ke negerinya dengan banyak harta, dan hatinya bermaksud menentang Perjanjian Kudus; dan itu dilakukannya, lalu pulang ke negerinya.
11:29 Pada waktu yang ditetapkan ia akan memasuki pula negeri Selatan, tetapi kali yang kedua ini tidak akan sama dengan yang pertama,
11:30 karena akan datang kapal-kapal orang Kitim melawan dia, sehingga hilanglah keberaniannya. Lalu pulanglah ia dengan hati mendendam terhadap Perjanjian Kudus dan ia akan bertindak: setelah pulang kembali, ia akan menujukan perhatiannya kepada mereka yang meninggalkan Perjanjian Kudus.
11:31 Tentaranya akan muncul, mereka akan menajiskan tempat kudus, benteng itu, menghapuskan korban sehari-hari dan menegakkan kekejian yang membinasakan.
11:32 Dan orang-orang yang berlaku fasik terhadap Perjanjian akan dibujuknya sampai murtad dengan kata-kata licin; tetapi umat yang mengenal Allahnya akan tetap kuat dan akan bertindak.
11:33 Dan orang-orang bijaksana di antara umat itu akan membuat banyak orang mengerti, tetapi untuk beberapa waktu lamanya mereka akan jatuh oleh karena pedang dan api, oleh karena ditawan dan dirampas.
11:34 Sementara jatuh, mereka akan mendapat pertolongan sedikit, dan banyak orang akan menggabungkan diri kepada mereka secara berpura-pura.
11:35 Sebagian dari orang-orang bijaksana itu akan jatuh, supaya dengan demikian diadakan pengujian, penyaringan dan pemurnian di antara mereka, sampai pada akhir zaman; sebab akhir zaman itu belum mencapai waktu yang telah ditetapkan.
11:36 Raja itu akan berbuat sekehendak hati; ia akan meninggikan dan membesarkan dirinya terhadap setiap allah. Juga terhadap Allah yang mengatasi segala allah ia akan mengucapkan kata-kata yang tak senonoh sama sekali, dan ia akan beruntung sampai akhir murka itu; sebab apa yang telah ditetapkan akan terjadi.
11:37 Juga para allah nenek moyangnya tidak akan diindahkannya; baik pujaan orang-orang perempuan maupun allah mana pun juga tidak akan diindahkannya, sebab terhadap semuanya itu ia akan membesarkan diri.
11:38 Tetapi sebagai ganti semuanya itu ia akan menghormati dewa benteng-benteng: dewa yang tidak dikenal oleh nenek moyangnya akan dihormatinya dengan membawa emas dan perak dan permata dan barang-barang yang berharga.
11:39 Dan ia akan bertindak terhadap benteng-benteng yang diperkuat dengan pertolongan dewa asing itu. Siapa yang mengakui dewa ini akan dilimpahi kehormatan; ia akan membuat mereka menjadi berkuasa atas banyak orang dan kepada mereka akan dibagikannya tanah sebagai upah.
11:40 Tetapi pada akhir zaman raja negeri Selatan akan berperang dengan dia, dan raja negeri Utara itu akan menyerbunya dengan kereta dan orang-orang berkuda dan dengan banyak kapal; dan ia akan memasuki negeri-negeri, dan menggenangi dan meliputi semuanya seperti air bah.
11:41 Juga Tanah Permai akan dimasukinya, dan banyak orang akan jatuh; tetapi dari tangannya akan terluput tanah Edom, tanah Moab dan bagian yang penting dari bani Amon.
11:42 Ia akan menjangkau negeri-negeri, dan negeri Mesir tidak akan terluput.
11:43 Ia akan menguasai harta benda emas dan perak dan segala barang berharga negeri Mesir, dan orang Libia serta orang Etiopia akan mengikuti dia.
11:44 Tetapi kabar-kabar dari sebelah timur dan dari sebelah utara akan mengejutkan hatinya, sehingga ia akan keluar dengan kegeraman yang besar untuk memusnahkan dan membinasakan banyak orang.
11:45 Ia akan mendirikan kemah kebesarannya di antara laut dan gunung Permai yang kudus itu, tetapi kemudian ia akan menemui ajalnya dan tidak ada seorang pun yang menolongnya."

Daniel 12 : 1-13
 12:1 "Pada waktu itu juga akan muncul Mikhael, pemimpin besar itu, yang akan mendampingi anak-anak bangsamu; dan akan ada suatu waktu kesesakan yang besar, seperti yang belum pernah terjadi sejak ada bangsa-bangsa sampai pada waktu itu. Tetapi pada waktu itu bangsamu akan terluput, yakni barangsiapa yang didapati namanya tertulis dalam Kitab itu.
12:2 Dan banyak dari antara orang-orang yang telah tidur di dalam debu tanah, akan bangun, sebagian untuk mendapat hidup yang kekal, sebagian untuk mengalami kehinaan dan kengerian yang kekal.
12:3 Dan orang-orang bijaksana akan bercahaya seperti cahaya cakrawala, dan yang telah menuntun banyak orang kepada kebenaran seperti bintang-bintang, tetap untuk selama-lamanya.
12:4 Tetapi engkau, Daniel, sembunyikanlah segala firman itu, dan meteraikanlah Kitab itu sampai pada akhir zaman; banyak orang akan menyelidikinya, dan pengetahuan akan bertambah."
12:5 Kemudian aku, Daniel, melihat, maka tampaklah berdiri dua orang lain, seorang di tepi sungai sebelah sini dan yang lain di tepi sungai yang sebelah sana.
12:6 Dan yang seorang bertanya kepada yang berpakaian kain lenan, yang ada di sebelah atas air sungai itu: "Bilakah hal-hal yang ajaib ini akan berakhir?"
12:7 Lalu kudengar orang yang berpakaian kain lenan, yang ada di sebelah atas air sungai itu bersumpah demi Dia yang hidup kekal, sambil mengangkat tangan kanan dan tangan kirinya ke langit: "Satu masa dan dua masa dan setengah masa; dan setelah berakhir kuasa perusak bangsa yang kudus itu, maka segala hal ini akan digenapi!"
12:8 Adapun aku, memang kudengar hal itu, tetapi tidak memahaminya, lalu kutanya: "Tuanku, apakah akhir segala hal ini?"
12:9 Tetapi ia menjawab: "Pergilah, Daniel, sebab firman ini akan tinggal tersembunyi dan termeterai sampai akhir zaman.
12:10 Banyak orang akan disucikan dan dimurnikan dan diuji, tetapi orang-orang fasik akan berlaku fasik; tidak seorang pun dari orang fasik itu akan memahaminya, tetapi orang-orang bijaksana akan memahaminya.
12:11 Sejak dihentikan korban sehari-hari dan ditegakkan dewa-dewa kekejian yang membinasakan itu ada seribu dua ratus dan sembilan puluh hari.
12:12 Berbahagialah orang yang tetap menanti-nanti dan mencapai seribu tiga ratus tiga puluh lima hari.
12:13 Tetapi engkau, pergilah sampai tiba akhir zaman, dan engkau akan beristirahat, dan akan bangkit untuk mendapat bagianmu pada kesudahan zaman."